GenPI.co - Reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap keenam menteri membuat seluruh warga Indonesia sedikit terkejut.
Salah satu yang diperkenalkannya adalah Yaqut Cholil Qoumas yang menggantikan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama sebelumnya.
BACA JUGA: Reshuffle Kabinet: Risma Harus Bisa Bereskan 4 Persoalan ini
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Zaki Mubarak menilai Jokowi memilih langkah yang tepat untuk mengganti Menag terdahulu.
Ia juga berterima kasih kepada Jokowi sudah memilih ketua GP Ansor itu.
"Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Jokowi yang telah berikan kepercayaan pada salah satu kader NU," kata Zaki kepada GenPI.co, Selasa, (22/12).
Bersamaan dengan itu, Zaki juga menuturkan 5 poin tepatnya langkah Jokowi memilih Yaqut Cholil Qoumas.
1. Posisi menteri agama strategis
Zaki mengatakan, posisi dan peranan menteri agama baru saat ini sangat strategis.
Hal itu terkait dengan menguatnya identitas keagamaan, intoleransi dan radikalisme.
BACA JUGA: Reshuffle Kabinet, Ini Daftar Menteri Baru Jokowi
2. Menag baru lebih baik
Berbeda dengan Menag lama Fachrur Rozi yang berlatar belakang militer. Menurutnya, Yaqut Cholil memiliki latar belakang ormas keagamaan NU dan pesantren. Yaqut juga sebelumnya menjabat Ketua Umum GP Ansor.
"Beda dengan Menag sebelumnya yang sulit beradaptasi dan tidak familiar dengan isu-isu keagamaan Nasional. Menag baru sudah punya pengalaman yang panjang," tutur Zaki.
3. Reputasi tokoh muda muslim
Reputasi Yaqut Cholil sebagai tokoh muda muslim juga sangat baik, ia dikenal luas sebagai pejuang pluralisme dan toleransi.
"Brand yang dia usung selama ini adalah memperkuat Islam yang moderat dan rahmatan sangat relevan. Dia yakin bahwa slam dan kebangsaan harus saling memperkuat atau bersinergi," tambah Zaki.
4. Kepercayaan yang tepat
"Saya kira pak Jokowi memberi kepercayaan kepada Gus Yaqut karena komitmennya kuat itu. Hubungan dia dengan ormas keagamaan juga baik, termasuk Non-Muslim," ujarnya.
Ia juga mencontohkan, setiap malam Natal, aktifis Ansor melalui Bansernya ikut menjaga dan mengamankan gereja-gereja.
"Jadi saya melihat, pilihan Pak Jokowi sdh tepat," tambahnya.
5. Berdialog dengan ormas
Zaki juga menyarankan agar Yaqut mengajak dialog ormas keagamaan yang selama ini dianggap garis keras.
"Semoga terwujud kesadaran bersama untuk saling memperkuat NKRI yang saat ini tengah dalam ujian besar karena polarisasi begitu tajam terutama pasca Pilpres lalu," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News