GenPI.co - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman tengah menjadi perbincangan warganet belakangan ini. Pasalnya, saat Aksi 1812 lalu, bergema seruan tangkap Munarman.
Munarman dianggap menjadi salah satu tokoh yang berperan besar dalam aksi 1812 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (18/12).
BACA JUGA: Politikus Cantik Ini Makin Ngeri, Bikin Habib Rizieq Mati Kutu
Namanya sempat menjadi perbincangan utama di Twitter. Selain itu, beredar pula foto dan video yang memperlihatkan massa membawa senjata tajam saat hendak mengikuti aksi.
Terkait fenomena itu, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun turut membagikan pandangannya.
Refly Harun menilai bangsa ini jadi memiliki perilaku yang sebentar-sebentar bilang tangkap.
BACA JUGA: Politikus Top Ini Bongkar Pembenci Jokowi, Makin Mengerikan
Padahal, dia melihat Munarman bersuara lantang karena ingin membela hak-hak dari enam Laskar FPI yang tewas ditembak polisi.
"Munarman vokal dalam membela hak enam anggota laskar yang meninggal. Sekarang masih investigasi dan belum ada kebenaran mutlak dari polisi serta Komnas HAM. Karena itu, dalam rangka menjaga, tentu Munarman berkewajiban membela hak-hak korban," jelas Refly.
Pandangan itu dia bagikan dalam kanal YouTube pribadinya, Refly Harun Official, Sabtu (19/12).
"Demo adalah salah satu cara menyuarakan masalah ini, baik itu soal korban enam laskar FPI atau penahanan Habib Rizieq Shihab. Menurut saya, perlu diselesaikan dalam aspek hukum yang adil," bebernya.
Refly menduga teriakan tersebut dilakukan oleh orang yang tak suka dengan FPI. Apalagi, sepak terjang Munarman sebagai Ketua YLBHI yang legendaris, menjadikan FPI bertumpu banyak pada sosoknya.
"Mudah-mudahan Munarman tak jadi target selanjutnya untuk dikandangkan hanya karena dia bersuara keras dalam membela enam Laskar FPI. Mudah-mudahan kebenaran tetap tegak di negeri ini," kata Refly Harun.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News