GenPI.co - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sedang menghadapi masalah yang sangat berat.
Salah satunya ialah penangkapan terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh KPK.
BACA JUGA: Calon Kapolri: 2 Kader Idham Azis Sangat Kuat, Nih Namanya
Edhy yang merupakan wakil ketua umum Partai Gerindra ditangkap terkait kasus suap ekspor benih lobster.
Penangkapan terhadap Edhy dinilai bisa mengganggu Gerindra dan Prabowo menghadapi Pemilu 2024.
Mantan Wakil Ketua Partai Gerindra Arief Poyuono pun terang-terangan “menyerang” Prabowo.
Sebab, hingga saat ini Prabowo belum muncul di depan publik untuk menyampaikan komentar atas penangkapan terhadap Edhy.
BACA JUGA: Puji Edhy Prabowo, Ruhut Sitompul: Bu Susi Cuma Koar-Koar
"Ayo, ke mana, nih, Prabowo ketua umum saya? Kok diam saja, sih,” kata Arief, Kamis (26/11).
Menurut Arief, penangkapan terhadap Edhy Prabowo sudah mencoreng citra Gerindra.
"Ayo bicara, Mas Bowo. Kami menunggu arahan dan perintahmu. Akan ke mana arah partai nanti?" kata Arief.
Di sisi lain, penangkapan terhadap Edhy membuat Prabowo harus putar otak agar peluangnya menjadi presiden tetap besar.
Pasalnya, elektabilitas Prabowo dalam survei Y-Publica pada 11-20 Oktober 2020 menunjukkan penurunan.
Pada Maret 2020, Prabowo sempat memiliki elektabilitas sebesar 23,7 persen.
BACA JUGA: Calon Kapolri: 2 Jenderal Top Bakal Bersaing Sengit, Ini Namanya
Namun, setelah itu elektabilitas Prabowo Subianto turun menjadi 17,3 persen pada Juli 2020.
Dalam survei terakhir, elektabilitas Prabowo hanya menyentuh angka 16,5 persen. (fat/jpnn/ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News