GenPI.co - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pihak Istana tidak mau ikut campur dalam kasus penurunan baliho yang dilakukan oleh Pangdam Jaya Dudung Abdurachman.
Oleh sebab itu, hingga kini pihak Istana masih bungkam terkait kasus ini.
BACA JUGA: Calon Kapolri: Jenderal Andalan Rontok, 11 Komjen Panas Dingin
"Tentu saya melihat Istana tidak mau mengotori diri dalam konteks ini. Pasti memerintahkan anak buahnya untuk garda terdepan," beber Ujang pada GenPI.co, Selasa (24/11).
Kendati demikian, menurut dosen Universitas Al-Azhar tersebut, campur tangan Istana bisa saja terjadi.
Hal ini dikaitkan dengan adanya pencopotan dua Kapolda atas perintah Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: 4 Shio Ketiban Hoki, Takdirnya Bisa Kaya Mendadak
"Awalnya mabes TNI tidak memerintahkan terkait dengan pencopotan spanduk itu, tapi akhir-akhir ini mengatakan bahwa Panglima menyetujui," jelasnya.
Ujang mengatakan, persetujuan Panglima TNI tersebut bisa menjadi bukti adanya campur tangan pihak atasnya (presiden) yang memerintahkan.
"Kalau Panglima menyetujui, bisa saja ada pihak atasnya juga memerintahkan itu. Kemungkinan besar seperti itu," kata Ujang.
BACA JUGA: FPI Dibubarkan, Jawaban Habib Rizieq Ngeri!
Namun, untuk saat ini pihak Istana masih belum memberikan keterangan terkait masalah tersebut, karena dinilai bisa membahayakan.
"Selama ini, Istana sedang diteropong oleh rakyat terkait UU Omnibus Law. Kalau pihak Istana ikut bicara bisa menjadi teropong rakyat untuk menuju Istana lagi," ujar Ujang.
Terkait penurunan baliho yang dilakukan oleh Pangdam Jaya, hingga kini masih menjadi polemik dan perdebatan sejumlah pihak.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News