GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan membongkar ada empat kelompok di intern Polri yang memiliki kekuatan dan ingin mengembangkan kekuasaannya di Indonesia.
Di antaranya adalah, Geng Solo atau orang-orang terdekat Presiden Joko Widodo (Jokowi), Geng Makassar yang terikat dengan Kapolri Idham Azis.
BACA JUGA: Calon Kapolri: Jenderal Andalan Rontok, 11 Komjen Panas Dingin
Selain itu, ada Geng Pejaten yang dekat dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, lalu Geng Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Menurut Refly Harun, keempat kelompok tersebut berkesempatan untuk memenangkan Pilpres 2024, kecuali Presiden Jokowi.
"Siapa pun yang in power selalu akan mempertahankan kekuasaannya dan mengembangkan kekuasaannya, itu jamak terjadi," beber Refly Harun, Selasa (24/11).
BACA JUGA: FPI Dibubarkan, Jawaban Habib Rizieq Ngeri!
"Sekarang empat geng yang disebutkan tadi in power semua dan juga punya peluang untuk 2024 (Pilpres), kecuali tentu Presiden Jokowi," tambahnya.
Dalam kanal YouTube-nya, Refly Harun mengungkapkan bahwa dicopotnya Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi merupakan upaya 'membersihkan' kelompok Tito Karnavian yang menjadi saingan ketiga kelompok itu.
Nama Tito Karnavian mencuat karena diprediksi akan ikut bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang.
BACA JUGA: 4 Shio Ketiban Hoki, Takdirnya Bisa Kaya Mendadak
Sehingga Irjen Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahriadi yang lengket dengan Tito Karnavian dicopot dari jabatan.
Menanggapi kabar pencalonan Tito Karnavian, Refly Harun menilai hal tersebut bisa saja terjadi jika mantan Kapolri itu mempunyai ambisi.
Menurutnya, Tito merupakan sosok yang potensial untuk menjadi seorang Presiden.
"Beliau adalah sosok yang potensial, smart, profesor doktor saat ini. Kalau beliau digadang-gadang sebagai salah satu calon presiden, saya kira tidak salah juga," ungkap Refly Harun.
Refly juga berharap pemerintah tidak mengorbankan profesionalitas dalam penggantian Kapolri nanti.
"Yang dipromosikan haruslah tetap putra-putra Polri terbaik, jangan sampai karena per-geng-an mengorbankan kualitas," jelas Refly.
"Mereka yang tidak berkualitas diangkat, mereka yang tidak berintegritas diangkat, sebaliknya mereka yang berkualitas berintegritas masuk kotak," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News