GenPI.co - Keputusan menggelar pilkada di tengah pandemi sebenarnya sudah dipertanyakan oleh berbagai pihak.
Akan tetapi, pemerintah tetap pada pendiriannya untuk menggelar pilkada pada 5 Desember mendatang.
BACA JUGA: Risma: Warga Surabaya Jangan Golput di Pilkada 2020!
Dua pekan ini menjadi waktu-waktu krusial bagi pemerintah dan jajarannya untuk menampik keraguan banyak pihak.
Pilkada dianggap justru akan jadi benalu bagi segala upaya pencegahan covid-19 yang telah dilakukan.
Keraguan itu tampaknya menjadi perhatian khusus Presiden Jokowi, di mana dia mewanti-wanti Mendagri, Kapolri, dan Satgas Penanganan Covid-19 untuk terus bekerja keras.
“Karena ini tinggal kurang lebih dua minggu lagi, agar (pelaksanaan pilkada) juga tidak mengganggu pekerjaan besar kita yaitu menyelesaikan covid-19 dan ekonomi,” kata Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka seperti dikutip GenPI.co dari Antara, Senin (23/11).
Jokowi mengklaim bahwa tren ekonomi nasional mulai membaik di kuartal ketiga. Harapannya hal tersebut jangan sampai turun.
Diketahui, ekonomi Indonesia di kuartal ketiga hanya minus 3,49, angka tersebut lebih baik dibanding kuartal kedua yang minus 5,32.
“Ini harus terus diperbaiki agar kuartal keempat lebih baik dari kuartal ketiga,” jelas Jokowi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Jokowi kembali menegaskan pentingnya penegakkan aturan protokol kesehatan secara ketat.
BACA JUGA: Debat Pilkada Tangsel, Saraswati Cerdas Bikin Takjub
Terutama pada saat hari-hari terakhir kampanye dan saat pencoblosan berlangsung. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News