Surat Sakti Milik Habib Rizieq Bikin Istana Tercengang!

13 November 2020 06:40

GenPI.co - Mendadak Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab mampu membungkam mulut-mulut nyinyir yang selama ini mencibirnya dengan berbagai tudingan miring.

Namun, kini orang-orang tersebut tampak terdiam dan tercengang atas kepulangan Habib Rizieq Shihab yang disambut jutaan pengikutnya.

BACA JUGA: Takdirnya Kaya Raya, Keberuntungan 4 Zodiak ini Tingkat Dewa

Istimewanya, Habib Rizieq Shihab mengaku memiliki dokumen perjanjian Badan Intelijen Negara (BIN). 

Dokumen inilah yang membuat 'musuh' Habib Rizieq Shihab tak bisa berkutik.

Walau begitu, ia menegaskan belum mau membeberkan isi dari dokumen perjanjian intelijen tersebut sampai keadaan benar-benar darurat dan mendesak.

BACA JUGA: Ternyata Donald Trump Kalah Akibat Hal Konyol Ini

"Katanya saya ini buronan, melarikan diri, ada persoalan hukum yang saya hadapi, saya katanya red notice, saya ini orang politik yang selalu bikin keributan di mana-mana nanti bahaya untuk keamanan Saudi," ungkap Habib Rizieq.

Dalam kanal YouTube Front TV, Selasa (10/11), Habib Rizieq mengatakan dia tidak ingin menuduh siapa yang membuat laporan tersebut ke otoritas Saudi.

"Saya tidak ingin menuduh si A, si B, atau si C, dan ini juga bukan laporan dari orang biasa," beber Habib Rizieq.

BACA JUGA: Ingin Otak Anak Cerdas? Berikan 7 Makanan Ajaib Ini

"Kalau laporan dari orang biasa nggak bakal dihiraukan oleh pemerintah Saudi, ini tingkat negara, berarti yang memberikan laporan ini tingkat tinggi juga," tambahnya.

Habib Rizieq mengungkapkan bahwa dirinya sempat diinterogasi pihak BIN dengan berbagai tuduhan. 

Menjawab berbagai tuduhan tersebut, Habib Rizieq mengaskan dirinya memiliki dokumen SP3 dari kepolisian yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, bahkan dokumen terkait BIN tersebut.

"Saya punya dokumen, perjanjian antara saya dengan Badan Intelijen Negara Indonesia. Saya terjemahkan lagi dalam bahasa Arab. Resmi di situ," jelas Habib Rizieq.

Hanya saja Habib Rizieq mengatakan bahwa dokumen tersebut belum dibuka ke masyarakat dan akan terus disimpannya hingga keadaan mendesak.

"Jadi bohong kalau saya punya persoalan dengan pemerintah Saudi, karena itu jadi pejabat itu jangan sembarangan bicara, kalau mau bicara itu mesti punya data dong, masa pejabat bicara nggak punya data," pungkas Habib Rizieq.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co