Ngeri! Rocky Gerung Bongkar Ini, Dinasti Politik Jokowi Rontok

13 November 2020 03:21

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung sangat yakin bahwa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mampu memotong dinasti oligarki Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung mengatakan bahwa kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) akan mengubah tatanan atau konstelasi politik di Indonesia, Selasa (10/11).

BACA JUGA: Ternyata Donald Trump Kalah Akibat Hal Konyol Ini

"Pemerintah ingin supaya saat Jokowi lengser nanti, entah di tengah atau ujung jalan, maka kekuasaan bakal pindah ke dinasti oligarkinya," ungkap Rocky.

"Namun, Habib Rizieq datang dengan konfrontasi politik dalam pikiran akhlak. Maka mereka yang sebetulnya menyimpan rahasia buruk dalam berpolitik, pasti merasa tersingkir," tambahnya.

BACA JUGA: Takdirnya Kaya Raya, Keberuntungan 4 Zodiak ini Tingkat Dewa

Menurut mantan dosen Universitas Indonesia ini, Habib Rizieq telah mengubah cara berpolitik Indonesia yang mengandalkan uang, arogansi, merusak lingkungan atau omnibus law. 

Habib Rizieq justru menawarkan politik yang diolah dengan akhlak pikiran dan integritas.

"Elite yang sekarang itu ketar-ketir, karena cara berpolitik di Indonesia sekarang diubah oleh Habib Rizieq. Jadi kita ingin melihat politik yang diolah dengan akhlak pikiran dan integritas," tegasnya.

BACA JUGA: Ingin Otak Anak Cerdas? Berikan 7 Makanan Ajaib Ini

"Jadi terlihat kontras, antara calon pemimpin yang dielu-elukan rakyat dengan mereka yang berkuasa dan hanya dielu-elukan oligarki di Istana," lanjut Rocky.

Rocky Gerung juga menilai, saat ini Istana sangat gelisah dengan kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia. 

Ia juga mengatakan bahwa cepat atau lambat Habib Rizieq akan memimpin perlawanan terhadap aturan serta undang-undang yang tidak berpihak kepada rakyat.

"Istana sekarang tegang. Soalnya pas Habib Rizieq pulang, dua-tiga hari ke depan, isunya pasti soal Istana. Mungkin Istana bisa menganggap isu-isu lain seperti Omnibus Law dan UU HIP bakal dilupakan. Lho nggak, justru Habib Rizieq bakal menghadang itu semua," bebernya.

"Habib Rizieq itu bukan sekadar fakta sosiologis, tapi dia juga fakta politik karena berhadapan dengan kemacetan politik di dalam negeri," kata Rocky.

"Sehingga orang menginginkan satu jenis rezim baru yang ada keadilan, kesetaraan, dan penghargaan terhadap pikiran. Itu semua tidak ada di Istana," katanya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co