Presiden Jadi Pembantu, Erick Thohir Kepala Negara

04 November 2020 05:40

GenPI.co - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu berang karena Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa presiden juga menitipkan komisaris di BUMN.

Adian berharap maksud pernyataan Erick bukan menitipkan, melainkan memerintahkan untuk menempatkan.

BACA JUGA: Sidang Jaksa Pinangki, Hakim Sangat Marah

Menurut Adian Napitupulu, arti kata menitip dan memerintahkan sangat berbeda.

"Melalui pernyataannya itu, Erick Thohir menempatkan dirinya seolah berada di atas presiden atau dengan kata lain, presiden yang menjadi pembantu dan Erick yang menjadi presiden," kata Adian, Minggu (1/11).

Dia pun mengaku tidak mengerti alasan Erick mengucapkan kalimat yang seolah memutarbalikkan posisi menteri dan presiden.

"Apakah ucapan itu ekspresi spontan dari imajinasi terpendam untuk menjadi capres 2024 atau tidak, saya juga tidak mengerti,” sambung Adian.

Adian pun berharap telinganya salah mendengar dan nalarnya yang luput memaknai kalimat yang masuk telinganya.

Dia pun menyarankan Erick meluruskan, meralat, atau melengkapi pernyataannya.

Selain itu, meminta maaf juga merupakan hal yang sangat penting agar tidak muncul salah persepsi.

“Jika Erick Thohir merasa yakin pernyataannya sudah sesuai konstitusi dan mekanisme ketatanegaraan, mungkin ini bisa menjadi diskusi menarik dengan para pakar tata negara, konstitusi, termasuk dengan para legislator," kata Adian.

Adian juga menyoroti pernyataan Erick tentang keinginan agar Kementerian BUMN tidak lagi menerima dana dari APBN, tetapi cukup satu persen dari pembagian dividen.

"Menurut saya, ini pernyataan berbahaya yang bisa mengubah negara menjadi perusahaan yang dibiayai oleh laba usaha semata-mata,” kata Adian.

Menurut Adian Napitupulu, pernyataan Erick Thohir tidak bisa dianggap main-main.

“Sebab, terkait dengan konstitusi dan ideologi negara," ujar Adian.

Sebagaimana diketahui, polemik muncul ketika Erick Thohir berbincang dengan Karni Ilyas.

Wawancara yang tayang di kanal You Tube Karni Ilyas Club itu diberi judul Kalau Titipan Banyak, Bukan Hanya Dari Pak Jokowi (Erick Thohir).

BACA JUGASidang Jaksa Pinangki Penuh Keanehan dan Tidak Masuk Akal

Keinginan Erick agar Kementerian BUMN tidak lagi menerima dana dari APBN, tetapi cukup satu persen dari pembagian dividen ada pada menit kesebelas detik ke-20.

Sementara itu, pernyataan Erick Thohir bahwa presiden juga menitipkan komisaris ada pada menit ke-34 detik ke-30. (gir/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co