GenPI.co - Mendadak Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membeberkan pertemuannya dengan Rachmawati Soekarnoputri.
Hal itu diungkapkan oleh Mahfud MD dalam keterangan tertulisnya usai Rachmawati Soekarnoputri berkunjung ke kantornya.
BACA JUGA: Zodiak Ini Tak Percaya, Bisa Sukses dan Kaya Mendadak
Mereka bertemu secara terbatas membahas berbagai hal tentang kondisi politik, hukum, dan keamanan Indonesia saat ini.
Dalam pertemuan empat mata tersebut, Mahfud yang mewakili pemerintah menjelaskan bahwa pihaknya bersama-sama ingin menjaga NKRI. Khususnya dari berbagai ancaman negara sebagaimana dulu diperjuangkan proklamator Bung Karno.
"Dalam hal itu kami ketemu. Nah dari segi teknis, operasional mungkin berbeda, tetapi kami berdua sepakat untuk mencari kanalisasi untuk memperbaiki bangsa ke depan," ujar Mahfud MD, Senin (26/10).
BACA JUGA: Dewi Fortuna Bikin 6 Shio Miliki Hoki dan Rezeki Tak Bertepi
Menurut Mahfud MD, dirinya dan Rachmawati sepakat bahwa demokrasi harus dikembangkan, menyatakan pendapat tidak boleh direpresi tetapi tidak bertindak anarkis.
"Intinya, Mbak Rahma itu punya concern agar di Indonesia ini tetap terjaga dengan baik, dalam situasi apapun dan dalam perbedaan politik apapun," jelas Mahfud.
Dalam pertemuan tersebut, Rachmawati juga membahas situasi politik yang kini diisi oleh banyak demonstrasi dan gerakan-gerakan.
Mereka sependapat, bahwa demo, berkumpul, berorganisasi untuk menyampaikan pendapat itu diperbolehkan karena merupakan bagian dari demokarasi.
Kedua tokoh sependapat pula bahwa jika sebuah demokrasi diboncengi oleh anarki, nomokrasi akan bekerja.
"Kalau demokrasi itu kedaulatan rakyat, nomokrasi adalah kedaulatan hukum. Di antara demokrasi dan dan nomokrasi itu harus seimbang," tegas Mahfud MD.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News