GenPI.co - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil akhirnya buka suara setelah rusuh demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Sofyan Djalil salah satu Menteri Jokowi yang saat ini paling dicari, karena pria berkumis ini merupakan pencetus Omnibus Law.
BACA JUGA: Politisi PDIP Sindir SBY, Telak Banget!
Sofyan Djalil membeberkan alasan Omnibus Law disahkan. Menurutnya banyak aturan-aturan di Indonesia yang saling bertentangan satu sama lain.
"Masalahnya adalah negeri ini terlalu banyak aturan!" tegas Sofyan melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Sofyan yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) itu menyebut pernah melihat 42 ribu aturan yang kontradiktif.
BACA JUGA: Paling Langka di Dunia, Keberuntungan Zodiak Ini Sangat Istimewa
"Yang satu sama lain bertentangan, yang satu sama lain menjegal, yang kadang menurut undang-undang ini benar, undang-undang lain tidak benar," tuturnya.
Hal ini menyebabkan banyak aparatur sipil negara (ASN) yang dipenjara hanya karena menjalankan perintah penugasan.
"Orang-orang BPN (Badan Pertanahan Nasional) banyak masuk penjara karena gara-gara menyertifikasi tanah yang tadinya itu benar semua, tapi menurut ketentuan kehutanan itu tanah kawasan hutan," kilah Sofyan.
BACA JUGA: Ngeri! Demonstrasi Rusuh Terus, Jokowi Harus Pakai Jurus Ini
Sofyan mengaku sempat menghadapi situasi tersebut, sehingga hampir memenjarakan serta memecat beberapa orang.
"Saya tidak mau pecat karena dia melaksanakan tugasnya secara benar, tetapi karena ada peraturan conflicting tadi (dia terancam)," tegasnya.
Omnibus Law diklaim bukan untuk menambah aturan baru, tetapi meringkas semua undang-undang yang lama.
"Satu undang-undang yang sekarang ini (UU Cipta Kerja) meluruskan, membereskan, menyinkronkan 79 UU," tegas Sofyan Djalil.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News