Murka! Mantan Danjen Kopassus Semprot Gatot Nurmantyo, Pedas Pol

06 Oktober 2020 11:40

GenPI.co - Mantan Danjen Kopassus Agum Gumelar menyentil beberapa purnawirawan TNI, termasuk Gatot Nurmantyo, dengan kalimat sangat pedas.

Agum berkaca pada keributan yang terjadi ketika para purnawirawan TNI hendak melakukan ziarah di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Rabu (30/9).

BACA JUGAReshuffle Kabinet Jokowi: 9 Menteri Layak Out, Termasuk Nadiem

Menurut Agum, para purnawirawan TNI tidak seharusnya bersikap memaksa dan terlibat konflik dengan petugas di lapangan.

"Terus terang saya prihatin dan kesal melihat kejadian itu," kata Agum dalam wawancara dengan Kompas TV sebagaimana dikutip pada Selasa (6/10).

Emosi Agum memuncak ketika melihat beberapa purnawirawan TNI mengenakan baret merah khas Kopassus.

"Terutama untuk mereka yang kemarin mengenakan baret merah dengan gagah perkasa. Saya ini mantan Danjen Kopassus,” sambung Agum.

BACA JUGA: Prajurit TNI Sangar, KKB Papua Langsung Kocar-kacir

Agum menambahkan, mantan prajurit Kopassus seharusnya tidak bersikap sembarangan dengan meneriakkan kalimat komando di tempat yang tidak tepat.

"Cara-cara seperti kemarin itu, mohon maaf, jangan terlalu murah," kata Agum.

Dia pun menyoroti beberapa purnawirawan dengan pangkat tinggi yang terlibat cekcok di lapangan.

Menurut Agum, para purnawirawan tersebut seharusnya sudah mengetahui kondisi lapangan.

BACA JUGA: Gatot Diancam, Din Syamsuddin Bongkar Borok Rezim Jokowi

“Janganlah mentang-mentang pangkat jenderal lalu menganggap remeh petugas di lapangan," ujar Agum.

Agum menerangkan, para petugas di TMP hanya menjalankan tugas sesuai arahan pimpinan.

“Pernah punya pangkat tinggi seharusnya lebih bisa menghargai,” ujar Agum.

Agum juga menyampaikan pesan khusus kepada Jenderal Gatot Nurmantyo.

Agum menjelaskan, Gatot seharusnya tidak memasukkan gerakan politik ketika membangun gerakan moral.

BACA JUGA: Eks PAN Bongkar Motif Amien Rais Bentuk Partai Ummat, Ternyata...

Menurut pria kelahiran 17 Desember 1945 itu, gerakan politik dan moral harus dipisahkan.

"Gerakan moral itu tentunya harus diikuti dengan moral yang tinggi. Ada bentuk tanggung jawabnya terhadap bangsa," ujar Agum. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co