GenPI.co - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merespons gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang akhir-akhir ini mencuat ke permukaan.
Moeldoko mengingatkan kelompok yang diinisiasi mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin untuk tidak mengganggu stabilitas politik nasional.
BACA JUGA: Amien Rais Membeber Fakta Mengejutkan, Jokowi Tersudut
"Pokoknya jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, nanti ada risikonya," tegas Moeldoko kepada wartawan, Kamis (1/10).
Moeldoko mengatakan bahwa pemerintah tidak pernah melarang berbagai kelompok atau gerakan yang diciptakan masyarakat, karena hal itu merupakan bagian dari demokrasi.
Menurutnya dengan adanya kelompok-kelompok ini, pemerintah bisa mendapatkan berbagai kritik dan masukan baru untuk diperhitungkan oleh pemerintah.
BACA JUGA: Ngeri! Gatot Nurmantyo Blak-blakan Membuka Fakta Ini
"Kalau gagasannya bagus, kami ambil. Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," jelas mantan Panglima TNI kelahiran Kediri itu.
Moeldoko pun menjelaskan, bahwa pemerintah tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang hanya gagasan-gagasan saja yang dilontarkan oleh gerakan yang membakar isu PKI gaya baru itu.
"Sepanjang gagasan itu hanya bagian dari demokrasi, silakan," kata dia.
BACA JUGA: 8 Ramuan Ajaib Ini Khasiatnya Ampuh Bikin Asam Urat Ambrol
Namun, Moeldoko juga menegaskan bahwa negara punya perhitungan dalam menempatkan antara demokrasi dan stabilitas.
"Kalkulasinya sekarang sih, masih biasa saja. Tidak ada yang perlu direspons berlebihan. Tetapi jika sudah bersinggungan dengan stabilitas dan mulai mengganggu, saya ingatkan kembali. Negara punya kalkulasi. Untuk itu ada hitung-hitungannya," ujarnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News