GenPI.co - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Jokowi terkait dugaan kebangkitan komunisme atau PKI gaya baru.
Pernyataan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu langsung menuai respons beragam di kalangan masyarakat.
BACA JUGA: Ngeri! Tolak Perintah Jokowi, Gatot Minta Sobek Surat Perintahnya
Gatot pun menjadi bahan pembicaraan panas di tengah masyarakat dalam beberapa waktu terakhir.
Banyak pihak yang menilai pernyataan Gatot sudah tidak relevan pada masa sekarang.
Namun, ada juga yang menganggap peringatan dari Gatot merupakan hal yang harus diperhatikan.
BACA JUGA: Aib Gatot Nurmantyo Dibongkar Politikus PSI
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, bahwa isu kebangkitan PKI sudah tak laku untuk kepentingan politik elektoral.
Hal itu dikatakan Adi, jika mencuatnya pernyataan Gatot itu dihubungkan dengan politik nasional.
"Isu PKI nggak laku sebagai jualan politik elektoral. Karena tak terbukti. Pilpres 2019 isu PKI santer sekali tapi nggak ngefek sama sekali," jelas Adi kepada wartawan, Kamis, (24/9).
BACA JUGA: Harta Kekayaan Putra Presiden Jokowi Bikin Melongo!
Adi menyarakan lebih baik para tokoh yang selama ini konsen mengangkat isu kebangkitan PKI, harus keluar dari isu tersebut.
Adi melihat masih banyak isu-isu kebangsaan yang perlu dikritisi, khususnya menyangkut isu-isu yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat.
Sementara itu, Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, pernyataan mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo tentang kebangkitan partai komunis Indonesia (PKI) gaya baru, bisa jadi benar.
BACA JUGA: 10 Jus Buah Ajaib! Ampuh Bikin Kadar Gula Darah Langsung Rontok
Sebab, Gatot menyebut kesimpulan tersebut berdasarkan hasil penelurusannya. Bahkan, mengklaim telah mengendus hal tersebut sejak 2008 lalu.
"Jika itu hasil temuan di lapangan, maka apa yang disampaikan GN merupakan sesuatu yang benar dan apa adanya. Bukan mainan politik seperti yang banyak dituduhkan musuh politiknya," jelas Ujang seperti dikutip dari jpnn.com, Sabtu (26/9).
Ujang pun kemudian mengingatkan, latar belakang Gatot murni prajurit TNI. Bahkan, kariernya pernah menjadi panglima TNI.
"Tentu itu menjadi kelebihannya (Gatot), bisa mengendus dan membuktikan PKI gaya baru tersebut," ujarnya.
Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini kemudian menyarankan supaya pemerintah menyikapi pernyataan Gatot dengan bijaksana.
"Saya kira yang harus dilakukan pemerintah tentu harus waspada dan mengoreksi serta mengevaluasi di dalam istana, agar tak menganggap enteng soal PKI gaya baru temuan GN," pungkas Ujang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News