Muhammadiyah Tolak Diskusi Pemakzulan Presiden 

01 Juni 2020 20:50

GenPI.co - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menilai diskusi soal kebebasan berpendapat dan konstitusionalitas pemakzulan presiden sangat sensitif. Apalagi, di tengah wabah virus corona.

"Hendaknya jangan dahulu membawa-bawa nama organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah dalam topik sensitif itu sebelum bertanya dan berkonsultasi dahulu dengan Pimpinan Pusat dan/atau Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat," kata Anwar di Jakarta, Senin (1/6).

BACA JUGA: Mas Nadiem, Tolong Tunda Dulu Aturan Normal Baru di Sekolah

Menurut dia, topik itu menyangkut hal yang sangat sensitif dan oleh pihak penguasa dan/atau para pendukung rezim tentu bisa diartikan bermacam-macam. 

Hal ini, lanjut Anwar, bisa merusak nama baik dan mempersulit posisi Muhammadiyah dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik.

Kendati demikian, Anwar mengaku tidak keberatan kalau ada orang atau para pihak bicara dalam diskusi itu. Apalagi, di negeri ini kebebasan berbicara dijamin dan dilindungi oleh undang-undang.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia itu mengimbau agar ke depan harus meminta konsultasi kepada Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat.

BACA JUGA: Garnier Super Essence, Ampuh Hilangkan Noda Hitam di Wajah

"Jika akan menyelenggarakan acara yang akan menyeret-nyeret nama Muhammadiyah ke ranah politik," imbuh Anwar.
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co