GenPI.co - Politikus PDIP Effendi Simbolon menyoroti beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, yang menurutnya tidak bekerja maksimal selama 100 hari menjabat.
Selama 100 hari kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Maruf Amin, menurut Effendi, terdapat beberapa menteri Jokowi yang perlu dievaluasi dari jabatannya.
BACA JUGA: China Kena Karma Karena Jemawa, Virus Corona Meledak Lantaran Ini
Menurut Effendi, Presiden Jokowi memiliki banyak program di bidang ekonomi yang sangat bagus.
Namun, program itu tak didukung dengan menteri di bidang perekonomian.
BACA JUGA: Tokoh Ini Bisa Ancam Prabowo dan Anies di 2024, Isi Tasnya Cukup!
Effendi pun kemudian meminta perlunya evaluasi kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Pasalnya, Sri Mulyani dianggap tidak memiliki nilai jual di mata pasar.
BACA JUGA: Perang Suriah: Turki Mau Kuasai Idlib, Rusia Siap 3 Kapal Fregat
"Ya, kalau memang diperlukan kenapa tidak dicari Menteri Keuangan yang fresh. Jadi, yang treasury, yang punya nilai jual di pasar. Saya bukan enggak suka sama Bu Sri Mulyani, tetapi buktinya sampai tahun keenam ini sekarang, enggak ada poin yang menjadi nilai jual kemudian mendongkrak programnya Pak Jokowi," jelas Effendi ditemui dalam diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (8/2).
BACA JUGA: Sungguh Kesatria... Jenderal Andika Akui Kecolongan Kasus Ini
Tak hanya Sri Mulyani, Effendi menyoroti kinerja Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Pariwisata Wishnutama.
Effendi menyebutkan, bahwa kedua menteri ini tidak bekerja sesuai harapan selama 100 hari kepemimpinan Jokowi.
BACA JUGA: Nasib Guru Honorer K2, Sulit Mendapat Tunjangan Sertifikasi...
"Bagaimana Menteri Pariwisata? Kok sudah sekian bulan enggak ada program yang jelas. Ini contoh. Banyak menteri yang lain juga sama begitu. Menteri investasi, bagaimana begitu berinvestasi, mau menarik investasi?" ungkap Effendi.
BACA JUGA: Tak Akan Percaya, Ini 3 Tanda Manusia Dikuasai Makhluk Halus
Effendi juga menyoroti kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Menurut Effendi, mantan CEO Gojek itu tak pantas menjabat Mendikbud.
BACA JUGA: Suster Gaib itu Menolongku, Bayiku Lahir di Bangsal Kamar Mayat
"Saya melihat dia (Nadiem), mengurus Gojek saja begitu tega sekali. Dia membiarkan para pengendara itu mengurusi motor dan dirinya sendiri, tetapi dia juga meminta bagi hasil. Bagaimana kepada orang seperti itu kemudian dimintakan dia peduli soal moral dan pendidikan," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News