GenPI.co - Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir mengingatkan pemerintah harus berhati-hati saat memulangkan 600 lebih WNI eks anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ke tanah air.
BACA JUGA: Prabowo dan Puan Bisa Keok Pilpres 2024 Jika Pasangan Ini Maju
Hal tersebut sangat riskan, Adies pun menegaskan pemerintah harus menyaring betul-betul mereka yang ingin masuk kembali ke tanah air.
"Kita tahu ISIS ini, kalau ada yang menyatakan virus ISIS ini lebih bahaya dari corona kalau masuk di sini," ungkap Adies di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/2).
BACA JUGA: BKN Siap Proses NIP PPPK, 51 Ribu Honorer K2 Langsung Semringah
Menurut Adies, bahwa Indonesia sudah banyak menolak paham yang bertentangan dengan ideologi, seperti komunisme.
Adies menegaskan, jangan sampai paham-paham lain yang dulunya ditolak Indonesia, akhirnya juga merasa pengin kembali.
BACA JUGA: Rusia Gempur Idlib Suriah, Pasukan Amerika dan Inggris Siaga
"Kita banyak menolak beberapa paham, termasuk komunisme dan lain-lain. Ini apa bedanya? Ini boleh kembali, kok kami sampai sekarang kok tidak boleh kembali. Nah, ini kan susah," beber Adies.
BACA JUGA: Virus Corona Mematikan, China Terima Belas Kasih Sayang Indonesia
Politikus Partai Golkar ini memerinci, sebenarnya ada 647 orang yang pengin dipulangkan ke Indonesia.
Dari jumlah itu, 40 orangnya adalah WNI yang menjadi tahanan ISIS, sehingga sekitar 600 lebih sedikit yang betul-betul ISIS.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Dilarang Maju Pilpres 2024, Ini Alasan Analis...
"Sisanya tahanan WNI yang tahanan ISIS. Tentunya kami di Komisi III dan tentunya saya sebagai sekretaris Fraksi Partai Golkar melihat harus berhati-hati terhadap pemulangan ini," ungkapnya.
Fraksi Partai Golkar menginginkan harus ada jaminan bahwa orang-orang yang dipulangkan ini benar-benar kembali ke pangkuan NKRI.
BACA JUGA: Ini Jadwal Pencairan Gaji ke-13 dan 14, Honorer K2 PPPK Semringah
"Kami ingin orang-orang ini apabila ingin kembali harus ada jaminan misalnya dari BNPT atau disebut Kementerian Agama bahwa orang ini masuk benar-benar sudah kembali ke pangkuan NKRI," ungkap Adies.
Tetapi, Adies juga tidak yakin BNPT bisa mengembalikan nasionalisme para WNI yang terpapar ISIS tersebut.
BACA JUGA: Ternyata Ini yang Menghambat Honorer K2 Lulus PPPK...
"Apalagi 600 orang kurang lebih ini mau masuk. Bayangkan kalau kita menerima, tiba-tiba dia lihat situasi di negara kita menurut mereka masih tetap seperti yang tidak diinginkan, kemudian menyebarkan paham-paham itu ke masyarakat yang di tingkat-tingkat bawah, tentunya akan menjadi virus-virus yang berbahaya," jelasnya.
BACA JUGA: Terharu! Prajurit TNI, Polisi dan Sekuriti Hormat ke Penjual Ikan
Komisi III DPR akan memanggil BNPT untuk menanyakan apa benar mereka bisa menjamin 600 lebih WNI, benar-benar NKRI dan tidak akan melakukan tindakan-tindakan yang melawan hukum di Indonesia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News