GenPI.co - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tiba-tiba menghadap Menko Polhukam Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta.
Setelah bertemu dengan Menko Polhukam, Erick Thohir hanya bisa memberikan sedikit bocoran kepada awak media.
BACA JUGA: Kisah Prabowo Subianto Dulu Mengenaskan, Tapi Kini Jadi Superstar
"Saya mendapatkan laporan yang beliau dapatkan dari timnya, di mana beliau juga memberikan masukan mengenai radikalisasi yang ada di BUMN," ungkap Erick, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/12).
Namun, Erick tidak menjelaskan secara rinci mengenai apa saja yang dibahas dengan Mahfud MD terkait radikalisme dalam pertemuan tersebut.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Wujudkan Mimpi Bung Karno, Indonesia Berdikari...
"Ya, saya nggak boleh cerita lah," kata Erick, mengenai bahasan pertemuannya dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Erick Thohir menegaskan bahwa persoalan ideologi sudah jelas, yakni Pancasila sebagai ideologi negara, dan tidak ada ideologi lain di Indonesia.
BACA JUGA: Ngeri! DPR Akan Bongkar Skandal Melebihi Kasus Century di BUMN
"Yang namanya ideologi kan sudah putus (diputuskan). Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika. Tidak ada ideologi lain yang ada di Indonesia, dan itu sendiri kan sudah diputuskan. Bukan saat ini lho, 'the founding father' jaman dulu," bebernya.
Erick mengakui, bahwa berkembangnya paham radikal di kalangan BUMN lebih karena mereka mendapatkan pemahaman yang salah mengenai ajaran Islam.
BACA JUGA: Rocky Gerung Menghina Presiden? Irma: Harus Diberi Pelajaran
"Saya rasa mereka juga punya perasaan yang positif atas pembangunan yang sudah terjadi. Mungkin mereka itu mendapat masukan yang tidak benar saja yang harus dijelaskan," ungkap pengusaha sukses ini.
Dalam pertemuan tersebut, Erick mengaku Menko Polhukam juga menyampaikan data dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menanggulangi penyebaran paham radikalisme.
BACA JUGA: Dihina Rocky Gerung di ILC? Ini Respons Pak Jokowi...
"Ya harus (direalisasikan), kan Menko. Kalau Menko yang perintah kita harus," katanya.
Di tempat lain, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius juga memberikan tanggapannya tentang adanya pegawai di BUMN yang terpapar radikalisme.
BACA JUGA: 3 Penyanyi Banderol Manggung Selangit, Nomor 1 Bikin Melongo
Bahkan, tidak hanya di BUMN, tetapi ada di tempat lain.
"Jangankan BUMN, semuanya ada. Polisi saja ada kok (terpapar radikalisme), Polwan. Saya (sudah) ngomong sama Polri," ujar Suhardi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News