GenPI.co - Peneliti senior dari Citra Institute Efriza menyatakan sosok raja kecil dalam birokrasi yang disebut Presiden Prabowo Subianto mempunyai multitafsir.
Efriza mengatakan jika didalami secara cermat pernyataan Prabowo itu, ada setidaknya empat pemaknaan.
Dia mengungkapkan pemaknaan yang pertama yakni raja kecil dalam konteks hubungan kekuasaan pusat dan daerah.
“Kepala daerah mungkin tidak semua yang sependapat terkait kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan,” katanya dikutip dari JPNN.com, Selasa (11/2).
Efriza menyampaikan karena adanya hal tersebut, maka muncul rencana retreat untuk kepala daerah terpilih.
Sedangkan untuk tafsiran kedua yakni pejabat tinggi. Sebab ada kemungkinan penolakan, supaya anggaran di lembaga atau kementerian tidak dipotong.
“Kemudian yang ketiga, perilaku seseorang yang arogan dengan sikap tak bisa dikontrol. Ini bisa individu dari kementerian, misalnya,” ujarnya.
Selanjutnya untuk tafsiran yang keempat adalah sosok yang memiliki kuasa yang setara. Semisal ketua umum partai politik yang menjadi pembantu Prabowo.
“Mereka banyak menduduki jabatan menko atau yang merasa berjasa dalam kemenangan Prabowo di Pilpres,” tuturnya.
Efriza mengatakan pernyataan Prabowo itu juga memiliki pesan tersirat, yang mana dia akan melakukan tindakan tegas.
“Pidato tersebut baru sebatas memberi penyataan untuk mengatur kekompakan birokrasi, kementerian, dan lembaga,” ucapnya. (mcr8/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News