GenPI.co - Presiden Prabowo Subianto meyakini aparat penegak hukum Malaysia menyelidiki dengan baik kasus penembakan WNI oleh petugas dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).
"Kami juga yakin bahwa pihak Malaysia akan melaksanakan penyelidikan yang terbaik," kata Presiden Prabowo, dikutip Jumat (31/1).
Seperti diketahui, APMM menembak ke arah 5 WNI yang saat itu berlayar di atas kapal penumpang di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat (24/1).
Akibatnya, 1 orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya luka-luka dalam kasus penembakan WNI di Malaysia ini.
"Secara garis besar kami bicarakan," imbuh Presiden.
Sebelumnya, otoritas di Malaysia menyebut penembakan ini terjadi karena ada perlawanan dari 5 WNI oleh APMM di Tanjung Rhu.
Akan tetapi, Kementerian Luar Negeri RI membantah pernyataan mengenai adanya perlawanan dari WNI.
Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menyatakan tidak ada perlawanan berdasarkan keterangan para korban WNI yang selamat.
Informasi ini diterima KBRI Kuala Lumpur yang menemui 4 WNI korban penembakan yang dirawat di RS Serdang dan RS Klang di Malaysia pada Selasa (28/1).
KBRI Kuala Lumpur menyebut 2 dari 4 korban WNI sudah dalam keadaan stabil sehingga dapat menceritakan kronologi peristiwa penembakan.
Kedua WNI yang selamat mengaku tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM.
Maka dari itu, Kemenlu menuntut otoritas di Malaysia untuk melakukan investigasi menyeluruh atas kejadian penembakan WNI ini.
Hal ini termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force).(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News