GenPI.co - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti merespons pernyataan tim pemenangan Ridwan Kamil dan Suswono yang menyinggung suara Pramono-Rano lebih kecil dari golput.
Ray mengatakan pernyataan tersebut justru menunjukkan indikasi tim Ridwan Kamil dan Suswono belum menerima kekalahannya.
“Mengapa menyinggung Golput? Harusnya mereka (KIM Plus) menyoroti keberanian menghadapi lawan sesungguhnya, bukan lawan kotak kosong,” katanya dikutip dari JPNN.com, Senin (9/12).
Dia juga menyinggung terkait banyak kandidat dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang hanya lawan kotak kosong di sejumlah kontestasi politik.
“Harusnya itu menjadi bahan refleksi untuk tim Ridwan Kamil-Suswono sebelum menyampaikan kritik ke pihak lain,” tuturnya.
Menurut dia, upaya tim RIDO untuk mencari sejumlah alasan atas kekalahan itu menunjukkan mereka sangat lemah dan tidak berdasar.
“Jelas sekali tim pemenangan Ridwan Kamil-Suswono tidak terima kekalahan. Kemudian mencari faktor-faktor yang dianggap memengaruhi hasil,” ujarnya.
Ray menilai analisa tim pemenangan RIDO bahwa suara Pramono-Rano kalah dari angka Golput itu tidak relevan. Faktanya, pasangan RIDO justru lebih buruk lagi dibanding angka Golput.
“Kalau Pramono Anung dan Rano Karno kalah dari Golput, pasangan Ridwan Kamil danSuswono lebih parah. Apa tidak malu minta putaran kedua,” tuturnya.
Dia mengatakan dasar yang dimilik Tim Rido untuk menggugat ke Mahkamah Konstitusi terkait tuduhan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) tidak cukup kuat.
“Lihat saja nanti bagaimana pertimbangan hakim. Di negara ini, kalau aturan menghambat tujuan ya aturannya diubah,” ucapnya. (mcr8/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News