GenPI.co - Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty meminta Bawaslu kabupaten/kota melakukan uji coba Sistem Pengawasan Pemilihan (Siwaslih) secara serentak.
Menurut dia, uji coba penting dilakukan agar pengawas kelurahan/desa (PKD) dan pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) makin paham penginputan data pengawasan ke dalam sistem. Dengan demikian, datanya makin tepat dan akurat.
"Setelah 18 November lakukan kembali uji coba serentak (Siwaslih, red) di Kabupaten Bandung, termasuk kabupaten/kota lain. Kami ingin memastikan tidak ada gagapnya PTPS, termasuk PKD mengisi Siwaslih," kata Lolly dalam Rapat Kerja Teknis Pengisian Hasil Pengawasan dalam Aplikasi Siwaslih dan Penghitungan Suara Bersama PKD se-Kabupaten Bandung.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas itu menegaskan Siwaslih digunakan Bawaslu untuk mempermudah kerja pengawasan dengan tetap memperhatikan keakurasian.
"Mudah, cepat, tetapi ia (Siwaslih, red) harus akurat," kata dia.
Lolly mengatakan salah satu manfaat Siwaslih ialah terkait kecepatan informasi yang bisa diberikan dari pengawas pemilu di lapangan.
Oleh karena itu, penting juga bagi PKD untuk memastikan PTPS bisa benar dan tepat dalam bekerja melakukan pengawasan.
Dia menegaskan PKD harus bisa memastikan validasi keabsahan data yang diisi PTPS dalam Siwaslih.
"Misalnya, ada PTPS yang menemukan pemilih memilih lebih dari sekali, PKD harus memastikan itu benar apa tidak penanganannya," ujar alumnus UIN Bandung itu.
Lolly mengatakan Siwaslih sangat memiliki peran besar bagi Bawaslu. Dalam sengketa hasil Pemilu 2024, hakim Mahkamah Konstitusi (MK) meminta pandangan terkait Siwaslih.
"Apa yang disampaikan di Siwaslih akan besar sekali maknanya. Bahkan sampai kemarin MK soal siwaslu itu yang dimintai pandangan oleh hakim MK. Itu kerja PTPS dan PKD yang teribat kemarin," kata Lolly. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News