GenPI.co - Polisi menyebut penerbangan sipil yang melayani ke wilayah Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah dihentikan sementara karena dampak dari kerusuhan.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan layanan penerbangan sipil masih belum dibuka hingga Kamis (18/7).
“Akibat kerusuhan, hari ini masih belum ada penerbangan ke wilayah Mulia,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (18/7).
Dia mengungkapkan sampai saat ini masih belum bisa dipastikan kapan layanan penerbangan sipil ke Mulia dibuka kembali.
“Semoga keamanan di wilayah Mulia bisa segera kondusif, supaya penerbangan normal dan warga bisa beraktivitas,” tuturnya.
Kuswara menyebut saat ini sudah ada bantuan dari Bimob Polda Papua dan Satgas Damai Cartenz untuk meredam situasi di Mulia.
Kerusuhan di ibu kota Kabupaten Puncak Jaya tersebut terjadi setelah tiga warga sipil meninggal dunia akibat ditembak aparat keamanan pada Selasa (16/7) malam.
Tiga warga sipil tersebut yakni SW (33), YW (41), dan DW (36). Sementara itu, akibat peristiwa kerusuhan itu, ada satu warga meninggal dunia dan empat orang terluka.
Satu warga meninggal dunia atas nama Abdulah Jaelani (30) yang terkena benda tajam. Sementara itu, mereka yang terluka yakni Danyon 753/AVT Mayor Inf Novald Dermawa.
Novald terkena lemparan batu pada bagian kepala. Kemudian Arief (45) terkena panah di punggung, Safrudin (44) terkena lemparan batu bagian bibir atas sebelah kiri.
Korban luka terakhir yakni atas nama Surati alias Bude Nina (53) yang terluka akibat benda tajam. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News