GenPI.co - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu tampak tidak masuk kantor setelah sejumlah kantor di kompleks Balai Kota Semarang digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak Rabu (17/7).
Dari pantauan di lapangan, Mbak Ita, sapaan akrabnya tidak terlihat di Ruang Wakil Wali Kota Semarang yang selama ini ditempatinya.
Selain itu, mobil dinas yang kerap dipakainya sebagai Wali Kota Semarang juga terlihat ada di Balai Kota Semarang.
Di sisi lain, papan pengumuman di lantai 1 Gedung Moch Ichsan yang biasanya berisi agenda Wali Kota Semarang kosong.
Sebelumnya, KPK kembali menggeledah sejumlah kantor di kompleks Balai Kota Semarang, Kamis (18/7).
Penyidik KPK menggeledah Kantor Dinas Sosial, Dinas Komunikasi dan Informatika, dan kantor Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Semarang.
Dari kantor Dinsos, penyidik KPK membawa 3 buah koper.
Selanjutnya, penyidik KPK menggeledah kantor Dinas Kominfo lalu kantor Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Semarang di lantai 7 gedung Moch Ihsan.
Penggeledahan ini berkaitan dengan dugaan kasus korupsi di Pemkot Semarang.
Sehari sebelumnya, KPK geledah ruang Wakil Wali Kota serta Sekretaris Daerah, Badan Pengadaan Barang/Jasa Kota Semarang, dan rumah dinas Wali Kota Semarang.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardika mengatakan mencegah 4 orang bepergian ke luar negeri terkait dugaan korupsi di Pemkot Semarang.
"Pada tanggal 12 Juli tahun 2024, KPK telah mengeluarkan surat keputusan nomor 888 tahun 2024 tentang larangan bepergian ke luar negeri untuk dan atas nama empat orang, yaitu dua orang dari penyelenggara negara dan dua orang lainnya dari pihak swasta," kata dia, Rabu.
Tessa membeberkan ada 3 penyidikan yang dilakukan KPK di Pemkot Semarang.
Kasus ini meliputi dugaan tindak pidana korupsi atas pengadaan barang atau jasa tahun 2023 sampai dengan 2024, dugaan pemerasan PNS atas insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, dan dugaan penerimaan gratifikasi tahun 2023-2024.
Sebenarnya, KPK sudah menetapkan tersangka terkait kasus ini, tetapi belum ada keterangan lebih detail soal identitas oknum yang terlibat.
"Proses penyidikan saat ini sedang berjalan. Untuk nama dan inisial tersangka masih belum disampaikan saat ini," jelas Tessa.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News