GenPI.co - Politisi Partai Golkar Ridwan Kamil menyebut seseorang yang memiliki elektabilitas tinggi saat ini belum tentu menang dalam kontestasi Pilkada 2024 November mendatang.
Ridwan Kamil mengatakan dua bulan sebelum Pilkada Kota Bandung pada 2013 silam, dirinya hanya mendapat elektabilitas 6 persen.
Namun elektabilitasnya terus naik, hingga akhir bisa keluar sebagai pemenang. Dia pun menekankan hasil survei saat ini tidak bisa menjadi patokan siapa yang menang
“Elaktabilitas kan naik turun. Tidak bisa mengukur takdir dengan hasil survei hari ini,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (11/7).
Dia pun menilai tingginya elektabilitas seseorang dari hasil survei saat ini, belum bisa memastikan apakah akan menang dalam Pilkada 2024 yang digelar November.
“Hari ini (elektabilitas) tinggi belum tentu menang. Hari ini rendah belum tentu kalah. Poinnya, tidak usah terlalu ngomongin (patokan) elektabilitas,” ujarnya.
Ridwan Kamil mengungkapkan saat ini masih dilakukan penghitungan koalisi untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.
“Sekarang itu menghitung koalisi, khusus untuk Jawa Barat dan DKI belum ada keputusan. Karena masih melakukan lobi-lobi,” tuturnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengatakan akan terus berikhtiar supaya elektabilitasnya meningkat di DKI Jakarta.
“Tugas manusia, namanya ikhtiar harus dilakukan. Takdir Allah, nanti di hari-H,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News