GenPI.co - Guru besar filsafat moral Franz Graf von Magnis atau Romo Magnis menyebut demokrasi akan habis ketika suatu pemerintah didukung semua partai politik.
“Kalau hampir seluruh partai memberikan dukungan, eksekutif bisa berbuat apa saja,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (20/6).
Hal tersebut disampaikannnya saat Diskusi Publik Hukum sebagai Senjata Politik yang digelar Nurcholish Madjid Society di Jakarta, Rabu (19/6).
Romo Magnis mengungkapkan dalam konteks pemberantasan korupsi, maka dibutuhkan partai politik yang bebas intervensi.
“Kalau partai-partai mudah diadopsi pemerintah, yang saya khawatirkan (terjadi) korupsi jalan terus. Kita lalu akan ke mana?” tuturnya.
Dia juga menilai mengenai pentingnya keragaman dalam ideologi partai politik di parlemen.
“Partai-partai kita kok tak punya partai kiri? Itu bukan (karena) dilarang. Saya kira itu trauma 1965-1966 kata ‘kiri’ dikira komunis. Demokrasi tanpa partai kiri sebenarnya tidak masuk akal,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menilai reformasi pada 1998 silam adalah suatu peristiwa besar dalam sejarah Indonesia.
Romo Magnis mengatakan demokrasi adalah wujud kedaulatan rakyat. Namun, menurutnya, Indonesia saat ini masih harus berjuang memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme.
“Kalau korupsi masuk, ketidakadilan juga akan masuk. Kalau tidak adil, kita tidak bisa membangun suatu negara yang aman,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News