GenPI.co - Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baka bertemu dengan Presiden ke 5 RI Megawati Soekarnoputri di pelantikan Presiden dan Wapres terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10).
"Pak SBY menyatakan kesediaannya untuk hadir, begitu pun Ibu Mega. Mereka ingin memberikan pesan bahwa suhu politik Indonesia sangat kondusif dan pemimpinnya kompak," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo, usai menyampaikan undangan pelantikan Presiden-Wapres terpilih kepada SBY, di Cikeas, Jawa Barat, Rabu (16/10) malam.
BACA JUGA: Bamsoet: Pelantikan Presiden 20 Oktober Dijamin Aman
Pria yang biasa disapa Bamsoet ini mengatakan, saat ini hanya tinggal dua presiden RI yang sekarang menjadi tokoh bangsa, yakni Megawati dan SBY.
"Ini aset, guru, yang harus kita teladani dari kedua beliau. Kehadiran beliau-beliau nanti tentu akan memberikan keteduhan bagi perpolitikan tanah air kita sekaligus beri pesan baik bagi kepemimpinan Pak Jokowi-Ma'ruf lima tahun ke depan," kata dia.
Bamsoet mengatakan, dalam pertemuan itu, pimpinan MPR yang hadir juga membicarakan dengan SBY soal berbagai diskursus terkait dengan amendemen UUD 1945 sebagai rekomendasi MPR 2014-2019.
"Pesan beliau kalau ada gagasan, pemikiran aspirasi tentang rencana perubahan amendemen UUD 1945 khususnya tentang GBHN, jangan dipadamkan. Tampung, terima masukan," ujar Bamsoet.
BACA JUGA: Pengamanan Pelantikan Presiden, Ring 1 Dijaga Paspampres
Menurut Bamsoet, SBY memberikan kesempatan publik untuk menyampaikan masukan atas berbagai perkembangan zaman dan perlu tidaknya UUD 1945 dilakukan perubahan kembali. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News