GenPI.co - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen, menanggapi soal pernyataan Rocky Gerung terhadap Presiden Jokowi yang belakangan ini menjadi perbincangan hangat di semua kalangan masyarakat Indonesia.
Menurutnya, pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia tak terhindarkan, akibat kritik pedas dan keras akademisi filsafat UI itu.
"Sebagian kelompok menilai pernyataan keras Rocky Gerung terhadap pemerintah sangat tepat dan mendapat apresiasi sebagai pengobat dahaga rakyat Indonesia ditengah kemiskinan rakyat yang semakin menjadi-jadi, harga kebutuhan pokok meroket," ujar Samuel F. Silaen kepada awak media di Jakarta (8/8/2023).
Dia juga menilai orang yang mau dan berani mengkritik kekuasaan seperti yang dilakukan Rocky Gerung sudah langka ditemukan di era kekinian.
"Banyak orang mendukung sikap berani Rocky Gerung atas berbagai kritik yang dilontarkan. Kritiknya itu sejatinya mewakili perasaan publik yang gundah-gulana, mental yang 'terjajah' oleh kekuasaan atau kebijakan pemerintah yang hanya pro segelintir 'penikmat dan penjilat' kekuasaan," jelas Silaen.
Kritik Rocky Gerung tersebut dianggap bisa menjadi pemantik bangkitnya semangat orang termarjinal atas 'penjajahan' yang dilakukan oleh pemimpin yang dipilih oleh rakyat sendiri.
Mantan fungsionaris DPP KNPI itu merasa Pemerintah melakukan pembiaran terhadap praktek perilaku koruptif, penjarahan harta warisan bangsa yang hanya dinikmati segelintir atau kelompok orang.
"Penguasa tutup mata melihat penghasilan rakyat yang pas- pasan semakin terpuruk jauh dari asupan gizi karena sudah tidak mampu beli. Beda dengan pejabat atau birokrat, apabila terjadi inflasi maka gaji birokrasi terkerek naik. Namun tidak demikian dengan rakyat kecil; buruh harian/ PHL," ungkap dia.
Sementara pejabat dan oligarki politik berkolusi dengan leluasa menjual harta warisan bangsa Indonesia demi menumpuk kekayaan sampai berlimpah bahkan konon kabarnya tidak akan habis hingga tujuh turunan.
"Kalaupun pejabat memikirkan rakyat Indonesia, itu hanya basa-basi ibarat lagu lama yang diputar kembali demi menyenangkan telinga rakyat. Tapi sesungguhnya yang dipikirkan pejabat adalah bagaimana caranya memperkaya diri sendiri dan kroninya," tegas Silaen.
Dia turut menyebutkan filsuf Rocky Gerung punya urat syaraf yang tidak takut lagi pada ancaman terhadap dirinya.
"Rocky Gerung pernah ucapkan bahwa laporan terhadap dirinya di kepolisian sudah mencapai 30an lebih. Namun tidak membuat dirinya takut, sebaliknya dia mirip seperti Socrates yang berjuang sendirian, ditengah gemerlapnya godaan duniawi," tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News