Airlangga Hartarto Jatuh Bila Tokoh Senior Golkar Turun Gunung, Kata Pengamat

29 Juli 2023 09:30

GenPI.co - Pengamat politik bernama Surokim Abdussalam mengatakan Airlangga Hartarto bisa jatuh bila para tokoh senior Golkar turun gunung.

Hal tersebut merupakan respons Surokim atas kejadian yang terjadi dalam tubuh Partai Golkar saat ini.

Seperti diketahui, sejumlah politikus senior Partai Golkar seperti Idrus Marham, Ridwan Hisjam dan Lawrence TB Siburian meminta Airlangga mundur dari kursi Ketua Umum (ketum) Golkar.

BACA JUGA:  Airlangga Hartarto Didesak Mundur, Partai Golkar Loteng Santai, Cuma Riak

Mereka ingin Airlangga mundur agar bisa menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) sebelum Pemilu 2024, dan bisa menyelamatkan Partai Golkar.

Surokim yang juga peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) menilai hal tersebut akan menjadi gulungan bola salju yang terus membesar menghantam kedudukan Airlangga sebagai orang nomor satu di Golkar, bila tidak mampu diredam dengan baik.

BACA JUGA:  Luhut Binsar Pandjaitan Malu-Malu soal Ketua Umum Golkar

Menurutnya, Airlangga akan cepat jatuh jika sudah menemukan momentum yang tepat serta para senior partai sudah memberikan restu kepada para pengurus untuk menggelar munaslub.

Apalagi, saat ini Airlangga dalam kondisi sulit setelah dirinya ikut diseret kasus hukum karena diperiksa Kejaksaan Agung sebagai saksi dalam kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan produk turunannya.

“Faksi-faksi yang ada di partai Golkar memang beragam dan persaingannya tajam hingga potensial menjadi gaduh jika tidak dikelola dengan baik. Apalagi kalau sudah menemukan momentumnya, biasanya akan cepat,” ujar Surokim dari rilis yang diterima GenPI.co, Sabtu (29/7).

BACA JUGA:  Luhut Siap Gantikan Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Tetapi Tunggu Dukungan

“Jika melihat gerakan yang selama ini muncul kemudian akomodatif sepertinya pola meminta ketua umum mundur akan kuat jika para politisi senior Golkar sudah memberi restu,” tambahnya.

Surokim menambahkan, meski pun para Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar nampak tidak ada yang berani bersuara terkait munaslub, tetapi posisi Airlangga dalam kondisi yang sulit untuk bergerak untuk membalikkan keadaan terutama meningkatkan elektabilitas partai jelang pemilu 2024.

“Memang Pak Airlangga tengah menghadapi situasi yang tidak mudah saat ini dan pilihan untuk belum bergerak membuat Golkar maju kena, mundur kena. Partai Golkar memang butuh kerja keras dan lebih responsif lagi untuk menahan laju dan tren penurunan elektabilitasnya,” urai Surokim.

Lanjut Surokim menuturkan, jika Airlangga sampai mundur, kader Partai Golkar banyak yang memiliki kualitas mumpuni untuk menempati jabatan ketua umum partai yang identik dengan warna kuning tersebut.

Kepemimpinan figur central Golkar, kata Surokim, tidak terpaku pada satu tokoh tertentu saja. Pengalaman dan kualitas kader Golkar tersebar rata, sehingga ketika pucuk kepemimpinan berganti, Golkar diyakini akan tetap stabil.

“Selama ini Golkar sudah relatif teruji, partai ini relatif tidak tergantung pada figur dan lebih kolektif kolegial. Sebagai partai besar, wajar saja banyak yang ingin menjadi ketum dan saya pikir banyak tokoh di Golkar yang mumpuni,” sambungnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co