Pengamat Beber Kekurangan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

09 Januari 2023 05:30

GenPI.co - Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai sistem proporsional tertutup akan merugikan banyak hal.

Seperti diketahui, Hasyim Asy'ari menyebut ada kemungkinan sistem Pemilu 2024 Indonesia menggunakan proporsional tertutup agar desain surat suara yang digunakan lebih simpel.

“Pertama, peluang kader perempuan terpilih sebagai anggota DPR/DPRD lebih kecil,” ujar Arifki kepada GenPI.co, Minggu (8/1).

BACA JUGA:  Pengamat Nilai PDIP Bisa Menang di Pemilu 2024 Tanpa Koalisi dari KIB

Selain itu, menurutnya, wewenang parpol dalam menentukan siapa yang berhak masuk ke parlemen bakal menyulitkan kader-kader perempuan.

“Kader perempuan akan kesulitan dalam bersaing diinternal dalam memperebutkan rekomendasi elite,” tuturnya.

BACA JUGA:  Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Jadi Kemewahan Bagi Rakyat

Kedua, menurutnya, partai-partai yang selama mengandalkan calegnya dalam meningkatkan suara partai harus kalah dengan partai yang memiliki brand kuat.

“Ketiga, elite partai politik memiliki kendali penuh dengan meminimalisir ruang partisipasi publik,” kata dia.

BACA JUGA:  Gaduh Pemilu Proporsional Tertutup, Parpol Diminta Perbaiki Sistem Kaderisasi

Dengan demikian, menurutnya, anggota DPR atau DPRD terpilih bakal mendahulukan kepentingan parpol dari pada kepentingan masyarakat.

Selain itu, Arifki juga menilai sistem proporsional terbuka merupakan hal yang menyenangkan bagi rakyat Indonesia.

“Memilih caleg secara langsung adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh masyarakat,” ujar Arifki.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co