GenPI.co - Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan isu perpanjangan masa jabatan presiden seperti orkestra yang terstruktur.
Hal tersebut dia ucapkan untuk menyoroti maraknya isu penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
“Saya bisa bilang isu tersebut sengaja digaungkan seperti orkestra. Ada pemandu, pemain, pembicara, dan orang yang mendesain,” ujar Ujang kepada GenPI.co, Selasa (27/12).
Dirinya pun sangat menyayangkan maraknya isu yang digaungkan oleh orang-orang yang memiliki kepasitas pejabat negara.
Menurutnya, hal tersebut menandakan bahwa era kepemimpinan Jokowi mengelola isu perpanjangan masa jabatan presdien.
“Isu tersebut justru dikelola agar tetap ada sampai nanti 2024. Dengan demikian, orang yang masih ingin menjabat akan menunggu masyarakat lengah,” tuturnya.
Ujang juga menilai isu tersebut sangat berbahaya jika terus digulirkan. Sebab, ada potensi dalam mengakali konstitusi agar bisa melanggengkan kekuasaan.
“Kita harus menolak, menghormati konstitusi. Lagi pula Jokowi sudah bukan utnuk kepentingan dia. Jadi, seharusnya beliau selesai saja dengan khusnul khotimah,” kata dia.
Seperti diketahui, sebelumnya sudah ada beberapa menteri dan ketua umum partai politik yang menyerukan agar Pemilu 2024 diundur dengan berbagai alasan.
Di antaranya yakni Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Selain itu, ada juga Ketum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.
Baru-baru ini, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPR La Nyalla Mattaliti juga menyuarakan soal pengunduran jadwal Pemilu 2024. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News