GenPI.co - Ketua Sukarelawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer mengatakan fenomena mengkritisi penguasa begitu berbeda dahulu dengan sekarang.
Menurut dia, semua itu karena adanya industri digital yang bisa dijangkau oleh setiap orang.
Immanuel menyatakan dahulu negara memakai instrumen hukum untuk represif atau menekan lawan-lawan politik.
"Kalau hari ini, mereka memakai kelompok yang punya follower di Instagram. Platform media sosial untuk melakukan bullying orang yang pandangan politiknya beda atau punya daya kritis," ucap dia di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, Minggu (4/11).
Dengan demikian, kata Immanuel, pada akhirnya orang yang kritis mulai sedikit berpikir untuk melakukan kritik.
Dia menganggap hal tersebut malah akan merendahkan demokrasi yang sudah disepakati.
"Hal itu akan menjadi ancaman nyata bagi demokrasi Indonesia saat ini," ujarnya.
Di sisi lain, Immanuel menilai tak menutup kemungkinan ada orang yang membiayai fenomena tersebut.
"Pasti ada, enggak mungkin tidak," kata dia.
Immanuel mencontohkan jika ada seseorang yang rekam jejaknya merupakan aktivis berintelektual.
Namun, kata dia, intelektualnya kemudian dikotori mungkin karena terlalu lama miskin atau juga permalasahan tak punya uang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News