GenPI.co - Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) bergantung pada situasi politik dalam mendeklarasikan calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Andi Gani sesuai mengumumkan hasil Musra II Sulawesi Selatan dan Musra VII Banten di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (23/11).
Andi awalnya mengatakan pihaknya tak ingin terburu-buru dalam mengumumkan figur yang akan didukung sebagai capres.
Namun, dia mengakui akan melihat gerakan partai lainnya terlebih dahulu dalam mendeklarasikan capres.
"Kalau semua partai sudah mengumumkan (capres, red), masa, Musra belakangan?" ucap dia di lokasi.
Andi kembali menegaskan bahwa Musra menjadi dasar bagi partai politik untuk mempertimbangkan dukungan terhadap salah satu figur.
Terkait pendeklarasian, dia menyebut panitia Musra akan melihat terlebih dahulu kecepatan situasi politik, kemudian baru bertindak.
"Misalnya, kami mengumumkan pertengahan Januari, ya, kami akan lapor kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo," ungkap dia.
Berdasarkan hal tersebut, bisa saja pendeklarasian akan mendahului pengumuman hasil Musra secara nasional di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada pertengahan Februari 2023.
Andi juga mengeklaim Presiden Jokowi akan hadir dalam agenda pengumuman Musra nasional tersebut.
Andi menyampaikan paling tidak pihaknya harus sudah mempersiapkan keputusan pada pertengahan Januari.
"Jadi, kami akan merespons situasi politik yang ada dan langsung menutup Musra," kata dia.
Seperti diketahui, Musra digelar sukarelawan pendukung Jokowi di seluruh Indonesia untuk menampung aspirasi terkait nama bakal calon yang akan didukung pada Pemilu 2024.
Selain nama capres dan cawapres, Musra juga menyoroti beberapa permasalahan yang ada di Indonesia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News