GenPI.co - Keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar KTT G20 di Bali membuat namanya makin harum di luar dan wangi di dalam.
Setidaknya seperti itulah pandangan dari Robi Sugara selaku Pengamat Intelijen dan Keamanan Negara.
Robi menilai acara KTT G20 yang berlokasi di Bali itu berjalan sukses meski di tengah situasi krisis global yang menghantui banyak negara, dan Indonesia berhasil menyelenggarakan dengan baik event yang disorot mata dunia tersebut.
“Pertama, penyelenggaraan KTT G20 di Bali sangat sukses. Di tengah krisis global yang masih terjadi, Indonesia berhasil menyelenggarakan acara tersebut dengan terlihat sempurna. Hanya tiga kepala negara saja yang tidak hadir, termasuk Rusia karena dalam kondisi perang,” ujar Robi dari rilis yang diterima GenPI.co, Senin (21/11).
Dosen Hubungan Internasional FISIP UIN Jakarta itu menilai, meski ada tantangan perang Rusia dan Ukraina yang cukup membuat berang sejumlah anggota G20, tetapi tidak menghambat jalannya diskusi dan pembahasan di setiap forum yang ada di KTT.
“Penyelenggaraan KTT G20 dibilang sukses karena berhasil mencegah persoalan perang Rusia-Ukraina dalam menghambat sejumlah diskusi dan pembahasan di setiap forum. Selain itu, penyelenggaraan acara tersebut tidak ada gangguan keamanan dan berjalan secara lancar,” ucap Robi.
Dalam forum KTT, Presiden Jokowi juga menyampaikan pesan penting yaitu seruan untuk menghentikan perang secara tegas dan mengajak negara yang berkonflik untuk memilih jalan damai.
Sebagai negara terkaya ketujuh, Indonesia dinilai Robi dapat memberikan pengaruhnya untuk memberikan kontribusi nyata terkait persoalan dunia baik itu perang, perubahan cuaca maupun krisis global lainnya.
“Pemerintah kita ini kan punya kebijakan politik luar negerinya bebas aktif atau non blok atau lebih mengutamakan jalan damai ketimbang perang. Karena itu, Indonesia yang sekarang sudah masuk negara kaya urutan ketujuh di dunia, bisa menggunakan kekayaannya untuk mengonsolidasi persoalan dunia seperti perang, perubahan cuaca dan ancaman krisis pangan global,” terangnya.
“Jadi skema untuk kerjasama mengarah seperti itu. Seperti dilakukan Amerika terhadap kampanye demokrasi, liberalisme dan yang lainnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Robi mengatakan Indonesia memiliki keunggulan daripada negara lain dari sisi masyarakatnya yang punya kekebalan terhadap krisis ekonomi dengan adanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang terbukti menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Indonesia punya kekuatan dari masyarakatnya, punya imunitas pertahanan ekonomi (UKM), saling tolong menolong. Contoh umat Islam ada Jumat berkah berbagi makan gratis dan lain sebagainya,” jelas Robi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News