Politik Uang Akan Menghantui Pemilu di Indonesia, Ini Alasannya

23 Oktober 2022 12:40

GenPI.co - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad sependapat dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD terkait politik uang.

Seperti diketahui, sebelumnya mankan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut meyakini politik uang dalam Pemilu 2024 tak bisa dihindari.

“Politik uang akan menghantui pemilu di Indonesia jika elit-elit yang menjadi kandidat dalam pemilu masih terus mengandalkan hal tersebut,” ujar Nyarwi kepada GenPI.co, Sabtu (22/10).

BACA JUGA:  Masyarakat Bakal Tergiur Politik Uang pada Pemilu 2024, Ini Alasannya

Dirinya menduga praktik tersebut digunakan untuk memobilisasi para pemilih demi mendulang suara kemenangan.

“Trend itu juga bisa terus berkembang jika permisifitas pemilih pada politik uang masih sangat besar dan angka inflasi dan tekanan ekonomi yang ada menyulitkan kehidupan mayoritas pemilih,” tuturnya.

BACA JUGA:  Selama Kemiskinan Masih Ada, Politik Uang di Indonesia Tak Bisa Dihapuskan

Menurutnya, politik uang hanya bisa diatasi jika pendidikan dan kecerdasan politik masyarakat di Indoensia baik.

“Selain itu, harus ada pengawasan praktek-praktek politik uang, penegakan hukum, dan penolakan masyarakat pada politik uang itu sendiri,” kata dia.

BACA JUGA:  Soal Politik Identitas Jelang Pemilu 2024, Yahya Cholil Staquf: PBNU Akan Melawan

Dengan demikian, Nyarwi berpendapat peluang penggunaan politik uang akan menurun dan menghilang di tiap pemilihan langsung.

“Pengawasan dan penegakan hukum pada mereka yang menjalankan atau yang menerima politik saja tidak cukup. Langkah tersebut hanya mampu mengerem laju politik uang pada sisi hilir saja,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Nyarwi menyarankan agar perbaikan harus dilakukan dari hulu, yakni menghancurkan eskalasi praktek-praktek politik uang.

“Baik yang bersumber dari aktornya, yaitu elit-elit atau kandidat-kandidat yang menjalankan politik uang dan juga pemilih yang permisif pada politik uang, maupun dari faktor strukturalnya,” ujar Nyarwi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co