GenPI.co - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menduga ada rencana terselubung yang sedang dikerjakan PDIP dan Partai Golkar.
Menurut Nyarwi, pertemuan antaran Ketua DPR Puan Maharani dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto merupakan langkah baik untuk memperkuat konsolidasi.
“Mbak Puan dan Pak Airlangga Hartarto, merupakan dua sosok yang memiliki rekam jejak bagus dan menonjol di antara para pimpinan parpol di Indonesia,” ujar Nyarwi kepada GenPI.co, Senin (10/10).
Salah satu rekam jejak tersebut, yakni kedua tokoh tersebut sama-sama pernah punya pengalaman dalam mengelola pemerintahan sebagai menteri koordinator.
“Mbak Puan pernah menjadi menteri di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sementara itu, Pak Airlangga menjadi menteri koordinator bidang perekonomian,” tuturnya.
Selain itu, menurutnya, Puan dan Airlangga juga sama-sama pernah berpengalaman sebagai anggota maupun pimpinan di DPR.
“Mbak Puan sekarang merupakan Ketua DPR. Pengalaman mengelola dua lembaga politik itu bisa menjadi modal kuat bagi Mbak Puan dan Pak Airlangga,” kata dia.
Dengan demikian, Nyarwi menilai keduanya bisa mendiskusikan ide-ide besar dalam merumuskan model kepemimpinan Pak Jokowi.
“Mereka bisa mengelola politik kebangsaan dan kenegaraan dan menjawab beragam potensi masalah-masalah besar yang akan dihadapi bangsa di masa mendatang,” ucapnya.
Oleh sebab itu, menurut Nyarwi, pertemuan keduanya bisa membuka jalan lebar koalisi antara PDIP dan Golkar menuju Pilpres 2024.
“Pertemuan kedua tokoh itu sangat memungkinkan menarik gerbong koalisi KIB yang dimpin Partai Golkar untuk menjalin blok koalisi politik yang lebih besar dengan PDIP,” ujar Nyarwi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News