GenPI.co - Anggota DPR RI Puteri Komarudin mengaku sepakat dengan pernyataan politikus Partai NasDem Hillary Brigitta Lasut tentang calon presiden alias capres berusia muda.
Menurut Puteri, sekarang merupakan waktu tepat bagi anak muda yang ingin menantang dirinya sendiri untuk maju sebagai capres.
"Sebab, nantinya 60 persen pemilih merupakan usia milenial dan Z," ucap dia di acara Total Politik di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10).
Puteri mencontohkan negara lain, seperti New Zealand, yang memiliki syarat maju sebagai calon presiden minimum 18 tahun.
Dia mengatakan perdana menteri New Zealand Jacinda Ardern masih berusia muda ketika memimpin.
Puteri menjelaskan Ardern dilantik sebagai perdana menteri saat usianya 37 tahun dan sempat melahirkan saat menjabat, tetapi tetap fokus bekerja.
"Jadi, nggak ada buktinya orang-orang usia 40 tahun ke bawah itu enggak bisa kayak Perdana Menteri new Zealand," ungkapnya.
Puteri berharap mahasiswa yang sering membuat pergerakan saat ini ke depannya bisa membuat perubahan dalam regulasi batas minimum capres.
"Mungkin teman-teman mahasiswa bisa membuat sejarah dengan mengurangi batas minimum pengajuan capres dan cawapres," ujarnya.
Puteri menyampaikan jika hal itu terwujud, pasti akan menguntungkan generasi muda Indonesia.
Dia juga berharap pemilihan legislatif ke depannya akan diisi anak-anak muda.
Sebelumnya, Hillary Brigitta Lasut menyebut anak muda saat ini butuh pemimpin muda jika dilihat dari bonus demografi.
Dia meragukan anak muda akan tertarik dengan calon presiden yang usianya di atas 50-60 tahun.
"Melihat keadaan Indonesia mayoritas milenial, kira-kira apakah hal itu sesuai kebutuhan anak muda?" kata Hillary Lasut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News