GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo mengaku setuju jika harga bahan bakar minyak (BBM) naik.
Hal tersebut dia ucapkan untuk menyoroti pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite yang akan habis pada Oktober 2022.
“Saya sih setuju BBM dinaikkan dengan argumen soal energi yang lebih bersih,” ujar Kunto kepada GenPI.co, Kamis (1/9).
Dirinya mengaku setuju jika kenaikan harga BBM dimaksudkan agar konsumsi energi di Indonesia lebih rendah dan ramah lingkungan.
“Akan tetapi kalau alasan kenaikannya untuk membiayai yang tidak penting dan merusak lingkungan, saya tidak setuju,” tuturnya.
Kunto lantas menyinggung pembangunan ibu kota baru (IKN) di saat subsidi BBM habis.
Menurutnya, hal tersebut tidak lebih penting jika dibandingkan dengan kesejahteraan rakyat.
“Pada saat yang sama, pembangunan IKN tersebut akan meninggalkan jejak karbon yang jauh lebih besar,” kata dia.
Selain itu, Kunto juga menilai dampak pembangunan IKN jauh lebih besar dari pada kerusakan yang ditimbulkan penggunaan BBM bersubsidi.
“Hal tersebut justru akan menjadi kontraproduktif jika benar-benar terjadi,” ujarnya.
Meski demikian, dirinya menduga akan ada banyak demonstrasi untuk menolak kenaikkan BBM. Akan tetapi, menurut Kunto, tidak akan timbul kerusuhan dari demonstrasi tersebut.
“Sebab, di titik ini elite politik sudah punya satu pikiran yang sama untuk tetap menjaga suasana kondusif hingga 2024,” pungkas Kunto. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News