Pemberitaan Melebar, Irjen Ferdy Sambo Mengadu ke Dewan Pers

15 Juli 2022 15:30

GenPI.co - Tim kuasa hukum keluarga Irjen Ferdy Sambo mendatangi Kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Jumat (15/7/2022).

Adapun maksud dari kedatangan tersebut, yaitu untuk berkonsultasi mengenai pemberitaan terkait insiden penembakan yang terjadi di Rumah Kadiv Propam Polri itu.

"Jadi, teman-teman, saya ke sini bukan untuk memprotes keberatan terhadap berita-berita yang ada, kami datang ke sini untuk berkonsultasi mengenai beberapa berita yang makin melebar kemana-mana, itu yang pertama," kata Kuasa Hukum keluarga Ferdy Sambo, Arman Hanis, usai melakukan konsultasi dengan Dewan Pers

BACA JUGA:  Komnas HAM Akan Panggil Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo

Tim kuasa hukum juga menyebut saat ini kondisi klien mereka sedang dalam perawatan intensif terkait dampak psikologis istri Kadiv Propam Polri akibat dari banyaknya pemberitaan yang beredar luas.

"Kami berharap dengan sangat bahwa teman-teman media punya rasa empati juga terhadap keluarga korban maupun korban sendiri, sambil kami menunggu hasil yang telah dikerjakan oleh tim yang telah dibentuk oleh Bapak Kapolri," ungkap Arman.

BACA JUGA:  Parah! OTK Intimidasi Wartawan yang Meliput Rumah Ferdy Sambo

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menuturkan, peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo terjadi pada Jumat (8/7), sekitar pukul 17.00 WIB.

Aksi baku tembak itu dipicu perilaku Brigadir J yang diduga melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Pol Ferdy Sambo.

BACA JUGA:  Wartawan Diintimidasi di Rumah Ferdy Sambo, Kompolnas Beraksi

Saat itu, kata Budhi, istri Kadiv Propam itu sedang tidur di salah satu kamar setelah tiba dari perjalanan luar kota.

"Karena lelah mungkin pulang dari luar kota, ibu sempat tertidur. Pada saat itu, tidak diketahui oleh orang lain, Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap Ibu," ujar Budhi.

Namun, saat ditanya bentuk pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J, Budhi tidak menjelaskan secara terperinci.

Budhi mengatakan, saat itu istri Kadiv Propam terbangun dari tidur dan berteriak meminta tolong hingga mendapat ancaman dari Brigadir J berupa todongan pistol.

"Ibu itu berapa kali minta tolong. Teriakan ini rupanya membuat saudara J panik. Kebetulan saudara E berada di lantai dua bersama saksi K. Saudara E datang menanyakan yang terjadi, bukan dijawab, tetapi dilakukan penembakan oleh saudara J," tandasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Theresia Agatha

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co