GenPI.co - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudag meninggalkan PKS dan Demokrat, padahal baru seminggu penjajakan pacaran.
Waketum PKB Jazilul Fawaid menjelaskan partainya membangun koalisi dengan Gerindra karena lebih realistis dan cepat mengusung capres dan cawaprs.
Namun, menurut dia, PKB tetap membuka komunikasi dengan partai-partai lain termasuk PKS dan Demokrat untuk bisa bergabung dalam koalisi.
"Koalisi semut merah (PKB, PKS, Demokrat) masih terbuka. Bersama Gerindra lebih realistis dan cepat untuk pasangkan capres-cawapres," kata Jazilul di Jakarta, Senin (20/6).
Dia menjelaskan, koalisi PKB bersama Gerindra memang sudah memenuhi syarat ambang batas partai mengajukan pasangan capres-cawapres yaitu 20 persen.
Namun, menurut dia, Gerindra sepakat apabila PKB tetap menjalin komunikasi dengan parpol lain seperti Demokrat, PKS, dan Partai NasDem untuk bergabung.
"Alangkah lebih baik jika ada parpol lain bergabung, apa yang jadi target-target dan tujuan termasuk kalau ada 'power sharing'," ungkapnya.
Menurut dia, untuk mencari teman koalisi memang tidak mudah, terutama terkait persyaratan ambang batas parpol mengajukan pasangan calon presiden-wakil presiden sebesar 20 persen.
Dia mengatakan, PKB paham diri yaitu harus membuka komunikasi dengan semua parpol dan tidak jumawa sehingga partainya selalu ajak partai yang bisa bergabung dalam koalisi.
"Ketika bersama Gerindra, ini makin dekat karena untuk persyaratan 20 persen terpenuhi apalagi nanti Semut Merah bergabung maka akan lebih meyakinkan koalisi ini menang," pungkasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News