GenPI.co - Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengungkapkan pihaknya terang-terangan mengaku menjalin komunikasi dengan PKS dan PKB.
Komunikasi makin intens, diakui Herzaky lantaran mencoba kemungkinan koalisi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
"Akhir-akhir ini, komunikasi dengan PKS dan PKB makin intens. Ada kesamaan platform, visi, dan cara pandang dalam memperjuangkan hak-hak dan program-program prorakyat," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya dikutip ANTARA, Jumat (17/6).
Ia menjelaskan bahwa Demokrat, PKS, dan PKB punya riwayat bekerja sama, terutama saat dua partai itu menjadi pendukung pemerintah pada periode kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2004–2014.
Walaupun demikian, Herzaky menyampaikan komunikasi Demokrat bersama PKS dan PKB belum membahas pencalonan presiden.
"Soal capres (calon presiden)/cawapres (calon wakil presiden) kami kesampingkan dahulu. Yang kami utamakan adalah apa yang terbaik untuk rakyat," kata Herzaky.
Ia menjelaskan bahwa komunikasi antara Demokrat, PKS, dan PKB berlandaskan semangat kesetaraan atau egaliter.
"Tanpa saling mendominasi satu sama lain, kami membangun kepercayaan dan soliditas, serta menjunjung tinggi kedaulatan partai masing-masing," kata dia.
Tidak hanya dengan PKS dan PKB, Demokrat juga membangun komunikasi yang intens dengan satu partai politik lainnya. Namun, Herzaky enggan menyebut nama partai tersebut.
"Demokrat memang membuka komunikasi dengan semua partai politik karena untuk ikut Pemilu 2024 harus memiliki koalisi yang memenuhi syarat PT (ambang batas pencalonan presiden, red.) 20 persen," kata Herzaky.
Meskipun Herzaky tidak menyebut nama partai politik itu, beberapa pihak meyakini parpol itu merujuk ke NasDem.(*) ANT
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News