GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mempertanyakan perihal sikap pemerintah pusat kepada ajang Formula E yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Menurut Refly, hal itu cukup aneh. Pasalnya, biaya pagelaran Formula E lebih sedikit dibandingkan pembangunan Sirkuit Mandalika.
“Kata Ahmad Sahroni, Mandalika itu anak emas dan Formula E itu anak pinggiran,” ujarnya dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Jumat (3/6).
Refly mengatakan bahwa perbedaan biaya Formula E dan Sirkuit Mandalika jauh sekali.
Menurutnya, pembangunan Sirkuit Mandalika menyedot biaya hingga lebih dari Rp 2 triliun.
“Sementara itu, Formula E hanya Rp 150 miliar, mulai dari pembangunan sarana sampai biaya penyelenggaraan acara,” katanya.
Advokat itu menilai bahwa perbandingan itu sebenarnya tak persis apple-to-apple.
Sebab, lintasan Formula E jauh lebih pendek daripada di Sirkuit Mandalika.
Selain itu, lintasan Sirkuit Mandalika dibuat permanen.
“Namun, tetap saja Rp 150 miliar ke Rp 2 triliun itu sepuluh kali lipat. Kalau panjang lintasan Formula E hanya beda setengah panjang Mandalika, seharusnya tidak sedahsyat itu bedanya,” paparnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News