Jokowi: Larangan Ekspor Minyak Goreng Menimbulkan Dampak Negatif

28 April 2022 11:40

GenPI.co - Presiden Jokowi mengakui bahwa kebijakan pemerintah melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya, seperti crude palm oil (CPO) menimbulkan dampak negatif. 

"Berpotensi mengurangi potensi hasil panen petani yang tidak terserap," kata Jokowi dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/4). 

Namun, Jokowi mengatakan, kebijakan itu dilakukan untuk memenuhi ketersediaan minyak goreng di dalam negeri.

BACA JUGA:  PB SEMMI Beber Bukti Presiden Jokowi Tolak Menjabat 3 Periode

Jokowi pun meminta kesadaran industri minyak sawit untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. 

"Prioritaskan dahulu dalam negeri dan penuhi dahulu kebutuhan rakyat," kata Jokowi. 

BACA JUGA:  PB SEMMI Dukung Keputusan Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng

Jokowi mengatakan, jika melihat kapasitas produksi, kebutuhan minyak goreng dalam negeri bisa dengan mudah tercukupi.

Menurutnya, bahan baku minyak goreng yang diproduksi dan diekspor jauh lebih besar daripada kebutuhan di dalam negeri.

BACA JUGA:  Jokowi Larang Ekspor Migor, Guru Besar Unpad Soroti Korupsi

"Masih ada sisa kapasitas yang sangat besar jika kita semua mau dan punya niat untuk memenuhi rakyat sebagai prioritas," jelasnya. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi akan melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya per 28 April 2022 sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Jokowi menegaskan akan terus memantau kebijakan tersebut sampai ketersediaan minyak goreng dalam negeri melimpah dan harganya terjangkau. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co