Suara Mahasiswa Tak Lagi Bulat, Kelompok Intoleran Dalangnya?

23 April 2022 15:45

GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri mengaku prihatin terkait suara mahasiswa tidak lagi bulat pada Demo 21 April 2022.

Menurut Rudi, para mahasiswa saat ini terlihat tidak demokratis, karena memaksakan kehendak.

Dia menduga hal itu ialah sistem yang dibentuk para perusak demokrasi bangsa dengan menyusup dalam demo mahasiswa.

BACA JUGA:  Sebut Demo, Megawati Pertanyakan Wawasan Anak Muda Soal Politik

"Jika tidak menuruti tuntutan, Presiden Jokowi harus turun. Itu ancaman dari para perusak demokrasi yang menyamar jadi mahasiswa," ujar Rudi kepada GenPI.co, Jumat (22/4).

Rudi menjelaskan, mahasiswa seharusnya bisa lebih menjunjung tinggi diskusi untuk mendapat yang diinginkan, bukan ancaman merusak demokrasi tersebut.

BACA JUGA:  Kelompok Intoleran Diduga Danai Demo 21 April, Kata Direktur LKAB

Sebab, dia mengatakan, presiden tidak bisa mudah untuk lengser dan harus melewati banyak prosedur.

Oleh karena itu, Rudi menilai tuntutan Presiden Jokowi untuk mundur ialah berasal dari oknum perusak demokrasi.

BACA JUGA:  Melacak Aliran Dana Demo 21 April, Ternyata dari Kelompok Ini

"Orang-orang intoleran itu ingin merusak demokrasi dengan menyusup ke demo mahasiswa. Itu terbukti dari beberapa kerusuhan yang terjadi, seperti Demo 11 April. Jadi, itu yang perlu diwaspadai," jelasnya.

Rudi menuturkan, kelompok intoleran tersebut sangat membahayakan suara bulat mahasiswa terkait persoalan di Indonesia.

Jika ada suara tentang penurunan presiden, Rudi menduga hal itu datang dari para kelompok intoleran tersebut.

"Saya rasa mahasiswa sekarang jangan mudah terhasut kelompok intoleran ini. Jika terhasut, mereka akan membahayakan para mahasiswa yang lain," imbuhnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co