Ade Armando Dianiaya, Mungkin Karena Cap Buzzer & Penista Agama

14 April 2022 06:20

GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengomentari soal pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando saat demo 11 April 2022.

Menurut dia, tindakan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum dewasa dalam menanggapi perbedaan pendapat.

Ia menduga pengeroyokan tersebut dilakukan karena ade Armando dicap sebagai buzzer dan penista agama.

BACA JUGA:  Ade Armando Patut Introspeksi Diri, Kata Direktur LBH PB SEMMI

“Padahal, Ade Armando juga menolak 3 periode Jokowi. Menurut saya, salah satu alasan mengapa dia dianiaya ialah cap buzzer dan penista agama,” ujar Adib kepada GenPI.co, Rabu (13/4).

Meski demikian, menurut Adib, pengeroyokan tersebut tetap tidak dibenarkan.

BACA JUGA:  Perintah Mahfud MD, Tindak Tegas Pelaku Pengeroyokan Ade Armando!

Pasalnya, kejadian tersebut menunjukkan rendahnya moral bangsa Indonesia.

“Kita tidak bermoral, kalau melakukan hal seperti itu. Kita tidak siap berbeda pendapat,” tuturnya.

BACA JUGA:  Motif Pelaku Pukul Ade Armando Karena Kesal, Kata Kombes Zulpan

Adib juga mengaku seringkali berbeda pendapat dengan Ade Armando. Namun, dirinya tetap menghargai adanya perbedaan tersebut.

“Saya juga beberapa kali berbeda pendapat, tapi kita bangsa yang terdidik. Itu menjadi bagian penting menurut saya,” kata dia.

Oleh sebab itu, Adib meminta aparat kepolisian menindak tegas para pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap Ade Armando di depan gedung DPR.

“Aparat harus bertindak tegas. Jangan sampai penganiayaan ini disebut-sebut ada yang menunggangi saja. Di sini kepolisian harus cepat dan terukur,” tegasnya.

Agar hal seperti ini tidak ada lagi, menurut Adib, masyarakat Indonesia harus mengerti bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang biasa di negara demokrasi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co