GenPI.co - Pengamat Militer dari Institute For Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi blak-blakan mengungkapkan skema keturunan PKI agar bisa menjadi prajurit TNI.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan, siapa pun berhak menjadi prajurit, tidak terkecuali keturunan PKI.
Menurut Khairul Fahmi, kegaduhan keturunan PKI jadi calon anggota TNI bisa terjadi di luar instansi militer.
"Kegaduhan hanya akan terjadi di eksternal, dan itu wajar saja. Dengan penjelasan yang baik, saya pikir perubahan kebijakan itu akan dipahami," jelas Khairul Fahmi kepada GenPI.co, Jumat (1/4).
Khairul Fahmi menjelaskan, kebijakan keturunan PKI boleh mendaftar sebagai calon prajurit TNI memang akan menimbulkan pro dan kontra.
Namun, Khairul Fahmi menduga potensi kegaduhan dalam internal TNI tidak akan terjadi usai menerima titah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
"Apakah kebijakan baru ini akan menimbulkan dinamika di internal TNI khususnya angkatan darat (AD)? Saya kira tidak. Sebab, jika Panglima telah menetapkan hal itu sebagai pedoman baku dalam proses rekrutmen dan seleksi, tentu akan dipatuhi dan dilaksanakan," ungkapnya.
Selain itu, Khairul Fahmi menuturkan potensi kegaduhan dalam internal TNI tidak perlu berlebihan.
Pasalnya, titah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sudah sangat tepat terkait aturan siapa pun berhak menjadi prajurit, meski keturunan PKI.
"Pro dan kontra di internal bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan berlebihan. Jika perintah sudah jelas, saya kira semua akan loyal," kata Khairul Fahmi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News