GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan ketua umum 12 organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pertemuan tersebut membahas soal Rumah Kebangsaan, IKN, hingga harga bahan pokok.
Menyoroti hal itu, pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin memiliki harapan besar atas hasil pembahasan.
"Harapannya, pertemuan itu memang membahas persoalan yang melilit seputar bangsa Indonesia," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Jumat (25/3).
Pertama, persoalan Rumah Kebangsaan memang menjadi krusial ditangani. Sebab, sesama anak bangsa memang sedang tidak baik.
"Gesekan antar elemen bangsa tampak di mana-mana. Hal ini kalau dibiarkan dapat membahayakan keutuhan NKRI," katanya.
Selain itu, persoalan IKN juga perlu dirembukkan kembali.
"Meski IKN sudah punya payung hukum, penolakan dari berbagai elemen bangsa masih terus mengemuka," ucapnya.
Kesannya, IKN masih kehendak elite negeri. Sementara itu, rakyat kebanyakan tidak tahu menahu terkait IKN.
"Bahkan rakyat kebanyakan hanya menjadi objek pasif seperti penonton pertandingan olahraga," tuturnya.
Kegelisahan soal harga bahan pokoknya juga ikut menjadi pembahasan pertemuan tersebut.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu berharap pembahasan tersebut bisa berdampak positif dan menjadi jawaban rakyat.
Namun, permasalahannya adalah representasi dari mahasiswa membahas persoalan tersebut perlu dipertanyakan.
"Agar mereka tidak mengklaim bahwa kelompok mahasiswa sudah dilibatkan mengatasi persoalan bangsa," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News