GenPI.co - Pakar Politik Jerry Massie menantang Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk buka bukaan terkait big data.
Pasalnya, menurut Jerry Massie, para pengusul penundaan Pemilu 2024 memiliki banyak tipu muslihat dan kelicikan.
Seperti diketahui, sebelumnya ada dua sosok yang menggaungkan soal 110 juta pengguna media sosial menurut big data ingin agar Pemilu 2024 diundur.
Salah satunya, yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau yang dikenal sebagai Cak Imin.
"Saya lihat banyak kelicikan dan muslihat. Mereka banyak menebar hoaks, contohnya klaim Luhut soal 110 juta orang itu," ujar Jerry Massie kepada GenPI.co, Senin (21/3).
Padahal, kata Jerry Massie, hal tersebut sudah dibantah oleh DPD.
Oleh sebab itu, dirinya menyebut Luhut Pandjaitan dan Cak Imin menebarkan hoaks terkait penundaan pemilu.
"Di atas 65,35 persen mayoritas menolak penundaan Pemilu. Padahal klaim sesat Luhut dan Cak Imin salah total! Saya bisa sebut fake news," tegasnya.
Menurut Jerry Massie, sebanyak 70,7 persen responden tidak setuju memperpanjang masa jabatan presiden.
Sedangkan 74,3 persen responden menolak usulan tersebut karena faktor perekonomian.
"Saya pikir parpol pencetus ide ini akan mencari cara haram dengan ide sesat dalam upayanya menggalkan pemilu," tutur Jerry Massie.
Bahkan, kata Jerry Massie, pihak yang ingin menunda pemilu juga sedang berusaha untuk menggandeng dan merayu PDIP dan Gerindra.
"Akan tetapi, sayangnya Megawati akan komitmen pada konstitusi. Saya menduga ada pernjanjian dengan kelompok oligarki yang mendesak pemilu ditunda," kata Jerry Massie.
Jerry Massie menilai, ada solusi agar Jokowi tidak disebut presiden boneka, yakni dengan tegas dan tegas dan berani untuk tidak mengikuti pola pikir Luhut Pandjaitan.
"Jokowi memang kelihatan terus disetir dan dikendalikan. Negara ini bukan milik LBP dan konco-konconya," imbuh Jerry Massie.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News