GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah sangat mendesak.
Pasalnya, menurut Adib Miftahul, seharusnya Jokowi tidak perlu pusing lagi memikirkan politik dan bekerja untuk menyelesaikan janji kampanyenya di masa lalu.
"Sudah sangat urgent reshuffle ini. Ingat, Pak Jokowi pada periode kedua ini seharusnya nothing to lose," jelas Adib Miftahul kepada GenPI.co, Minggu (20/3).
Selain itu, menurut Adib Miftahul, janji kampanye Jokowi juga harus segera dituntaskan agar presiden memiliki warisan dalam masa jabatannya.
"Namun, realitas politik hari ini tidak demikian. Pak Jokowi justru tersandera oleh kepentingan-kepentingan yang enggak jelas," ungkap Adib Miftahul.
Beberapa di antaranya, kata Adib Miftahul, terkait kinerja para pembantunya yang justru membuat penilaian masyarakat terhadap Jokowi memburuk.
"Penundaan pemilu, kelangkaan minyak goreng, dan lain sebagainya. Karena itu memang harus segera dilakukan reshuffle kabinet ini," katanya.
Adib Miftahul menegaskan, seharusnya langkah untuk mereshuffle dan memecat menteri yang tidak becus dalam bekerja dilakukan sejak tahun lalu.
"Justru menurut saya seharusnya sejak tahun lalu dilakukan reshuffle ini. Siapa menteri yang harus direshuffle? Pertama, jelas Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi," tegas Adib Miftahul.
Sebab, menurut Adib Miftahul, Lutfi tidak bisa menyelamatkan kebutuhan rakyat.
Beberapa di antaranya terkait kelangkaan minyak goreng dan mahalnya harga sembako yang menyusahkan masyarakat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News