GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengatakan ada jalan terjang yang mesti dihadapi Ketua Umum NasDem Surya Paloh jelang 2024.
Fernando mengatakan, kemungkinan Surya Paloh menemui jalan buntu.
"Hal itu terjadi ketika dia membangun komunikasi dengan pimpinan partai politik lain, seperti Golkar dan Gerinda untuk membuat konvensi capres-cawapres," kata Fernando kepada GenPI.co, Sabtu (5/3).
Fernando mengatakan, kalau berdasarkan syarat konvensi capres, semua ketum partai memang dilarang ikut.
Menurut dia, hal itu juga berarti Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto harus mengubur mimpi jika berkoalisi dengan NasDem.
Akan tetapi, Fernando melihat langkah jitu telah diambil Surya Paloh ketika dia menemui jalan buntu.
"Sangat tepat ketika NasDem akan membuat Rembuk Nasional melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 15-17 Juni 2022 untuk menentukan tokoh yang akan diusung pada Pilpres 2024," katanya.
Fernando mengatakan, Surya Paloh masih punya banyak waktu untuk membangun komunikasi lagi dengan parpol lain.
Sebelumnya, Surya Paloh menegaskan partainya tidak akan membuat konvensi penjaringan capres.
Salah satu alasannya ialah Surya Paloh menyadari Presiden Threshold untuk mengusung capres sebesar 20 persen suara.
Adapun, partainya hanya memiliki 9,6 persen suara. Surya Paloh mau tidak mau harus berkoalisi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News